Kurang Tidur Sebabkan Obesitas
Para peneliti dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, Amerika Serikat, mengatakan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan obesitas (kegemukan).
Menurut studi mereka, orang yang tidur tidak cukup akan makan 500 kalori lebih banyak daripada orang yang tidur cukup.
Penelitian ini dilakukan terhadap 17 lelaki dan perempuan. Sebagian dari mereka, diminta untuk tidur dengan jangka waktu normal selama delapan malam, dan setengah lainnya diminta tidur sepertiga waktu normal.
Selama penelitian, para peserta diperbolehkan makan kapan pun mereka mau.
"Kami menguji apakah kurang tidur mengubah kadar hormon leptin dan ghrelin (yang berhubungan dengan nafsu makan), meningkatkan porsi makanan yang mereka makan dan memengaruhi jumlah kalori yang dibakar saat beraktivitas," kata Virend Somers, penulis studi dan profesor ilmu kedokteran dan penyakit jantung di Mayo Clinic.
Dari hasil studi, terlihat bahwa orang yang tidurnya hanya satu jam 20 menit dibandingkan orang yang tidur normal, mengonsumsi rata-rata 549 kalori tambahan setiap hari. Penelitian juga menyebutkan, bahwa orang yang kurang tidur tidak akan mengalami pembakaran kalori. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan antara jumlah kalori yang bertambah dengan yang berkurang.
"Kurang tidur merupakan masalah yang terus berkembang. Saat ini, sekitar 28 persen orang dewasa melaporkan, bahwa mereka hanya sempat tidur kurang dari enam jam," kata Andrew D. Calvin, asisten penelitian dan asisten profesor kedokteran Virend Somers di Mayo Clinic.