Mahasiswa: Saya Ditangkap saat sedang Long March
Salah satunya dari mahasiswa Universitas Bung Karno Jakarta, Maringus Worabay yang mengaku heran kepana dirinya digelandang polisi ke Polda Metro Jaya.
Worabay ikut diamankan bersama 33 pengunjuk rasa terkait bentrok unjuk rasa menolak penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (27/3) sore.
"Kami sedang melakukan long march ke Istana Negara, lalu di tengah jalan dikejar polisi di depan Stasiun Gambir. Banyak polisi datang mengejar dan langsung ditangkap. Kami tak melawan, langsung dipukul," ujar Maringus ketika dibawa keluar dari ruang pemeriksaan Direktorat Reserse Kriminal Umum, Polda Metro Jaya, untuk dirawat luka yang dialaminya.
Senada dengan Maringus, mahasiswa FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta, Hafidz, mengatakan dirinya juga tidak mengetahui apa alasan polisi menciduknya. Pada saat insiden pecah, dirinya tidak ikut demonstrasi, hanya mengambil foto saja.
"Saya cuma ambil foto, tidak ikut demo. Saya tidak tahu mengapa ditangkap. Ketika kejadian, saya lagi di restoran padang numpang charge HP, lalu ditarik polisi keluar. Tak tahu kenapa sudah ditarik. Motor saya juga tertinggal di restoran itu," kata Hafidz.
Sebanyak, 34 pengunjuk rasa yang sebagian besar mahasiswa digelandang ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, pascakericuhan dalam aksi unjuk rasa penolakan penaikan harga bahan bakar minyak (BBM), di kawasan Monas (depan Stasiun Gambir), Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Selasa (27/3) sore.
Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, para mahasiswa yang diamankan polisi, tiba di Polda Metro Jaya sekitar pukul 18.40 WIB. Setelah turun dari truk polisi, mereka langsung dibawa ke dalam gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Toni Hermanto menuturkan, pihaknya masih memeriksa 34 pengunjuk rasa tersebut. Belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Kami masih seleksi lagi. Pemeriksaan masih berlangsung saat ini kepada 34 orang yang diamankan itu. Soal mengapa mereka diamankan, ya kalian bisa lihat sendiri tadi. Ada rekamannya apa yang mereka perbuat," katanya di Mapolda Metro Jaya.
Selain membawa 34 pengunjuk rasa, polisi juga ikut mengamankan sejumlah barang bukti berupa bambu dan batu. Bahkan, kabarnya ditemukan juga 20 bom molotov.
Jumlah korban luka-luka akibat insiden ini ada 15 orang, 14 sipil dan 1 aparat polisi.
Unjuk rasa pecah antara sekitar 1.000 pengunjuk rasa dari gabungan kampus se-Jabodetabek dan daerah yang menamakan dirinya Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia (Konami) dan sekitar 300 polisi di depan Stasiun Gambir, kemarin sore.
Bentrok terjadi selama 2 jam, aparat polisi menembakkan gas air mata dan semprotan air sementara mahasiswa bertahan dengan melempar batu, dan bambu.