Messi Korbankan Segalanya untuk Menjadi yang Terbaik
Dalam wawancaranya dengan The Sun, striker Barcelona itu mengakui kalau ia harus mengorbankan segalanya untuk menjadi pemain terbaik dunia.
Messi mengaku kalau ia meninggalkan keluarganya di Argentina sejak masih kecil untuk mengadu peruntungan di Spanyol. Tak hanya itu Messi juga berhenti berhubungan dengan teman-temannya untuk menjadi yang terbaik.
Lebih lanjut Messi bahkan mengaku kalau selama ini ia selalu menolak semua ajakan untuk berpesta agar bisa memfokuskan diri di lapangan hijau.
Padahal saat ini Messi tak hanya dipandang sebagai pemain terbaik dunia setelah memenangkan gelar Ballon d'Or, tapi juga pesepakbola bergaji tertinggi - nyaris sebesar 30 juta poundsterling (Rp431,75 miliar) per tahunnya.
"Aku selalu ingin bermain sebagai profesional dan aku selalu tahu bahwa untuk melakukannya aku harus banyak berkorban. Aku sudah berkorban dengan meninggalkan Argentina, meninggalkan keluargaku untuk memulai hidup baru. Aku harus meninggalkan teman-teman, semuanya. Tapi semua yang aku lakukan, aku lakukan itu untuk sepak bola, untuk mewujudkan impianku," papar Messi.
"Itulah mengapa aku tak pernah pergi ke pesta, atau melakukan banyak hal lain. Ketika aku masih kecil, teman-teman akan mengajakku bermain, tapi aku tetap berada di rumah, karena harus berlatih keesokan harinya. Tak ada yang berubah sejak aku kecil. Teman-teman akan pergi bermain sementara aku tetap berada di rumah."
Musim ini memasuki pekan ke-27, golnya ke gawang Sevilla menjadi gol ke-51 Messi bagi klub dan timnas hanya dalam 45 pertandingan.
Kendati kemampuannya sudah diakui dunia, Messi justru mengaku kalau ia belum mencapai puncak performanya.
"Bahkan hingga saat ini aku masih merasa masih mampu mengeluarkan kemampuan terbaikku. Aku masih jauh dari puncak performaku. Aku masih muda dan masih berkembang sebagai pemain," tegas Messi.