Para Penantang Optimis Singkirkan Foke
Para bakal calon gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta optimis bisa mengalahkan kandidat petahana, Fauzi Bowo, dalam pemilihan gubernur yang akan berlangsung Juli mendatang, demikian kesimpulan sebuah diskusi yang berlangsung di Cikini, Jakarta, Sabtu.
Alasan para bakal calon yang rata-rata pernah menjadi gubernur, bupati, dan walikota itu pun seragam. Mereka mengklaim telah sukses membangun daerah dan rakyat di tempat mereka sebelumnya memimpin.
Alex Nurdin, yang masih menjabat sebagai gubernur Sumatera Selatan, misalnya mengatakan bahwa pengalaman memberikan pendidikan dan layanan kesehatan gratis di Sumsel menjadi nilai jualnya.
Selain itu bagi bakal calon gubernur yang didukung Golkar itu, memimpin Jakarta lebih mudah karena walikota diangkat oleh gubernur sehingga memudahkan eksekusi sebuah kebijakan.
"Ada yang bilang menjadi gubernur DKI itu lebih sulit. Namun menjadi gubernur DKI lebih mudah dari, di propinsi lain yang membawahi bupati yang mempunyai otoritas sendiri," kata Alex.
Lain Alex, lain pula Basuki Tjahaja Purnama, yang didukung Gerindra untuk menjadi wakil gubernur mendampingi Joko Widodo. Menurut dia rakyat Jakarta butuh teladan dan itu telah dia buktikan ketika memimpin Belitung sementara Jokowi ketika membangun Solo.
"Rakyat membutuhkan teladan, (prestasi) saya waktu 16 bulan di Belitung hampir menyamai orang (bupati yang menjabat selama) lima tahun. Saya tahu masalah rakyat," aku lelaki yang disapa Ahok itu.
Tidak ketinggalan pula bakal calon independen Faisal Basri yang menilai bahwa rakyat Jakarta mulai skeptis dengan calon yang diusung partai politik. Buktinya selama puluhan tahun mereka tidak bisa menyelesaikan persoalan Jakarta.
"Optimislah, alasannya sesama partai berkelahi dan calon independen merupakan sebuah pengalaman baru," tegas Faisal.