Pengamat: Pilkada DKI Bakal Dua Putaran
Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Andrinof Chaniago memprediksikan Pilkada DKI 2012 akan berlangsung dua putaran.
"Melihat calon yang tampil, pertarungan pilkada Jakarta sangat berat, sehingga tak ada yang menang dalam satu putaran," kata Andrinof di Depok, hari ini.
Ia mengatakan, berat bagi pasangan cagub DKI Jakarta untuk memenangkan Pilkada dalam hanya satu putaran, karena harus memperoleh suara lebih dari 50 persen.
Ia menilai "incumbent" Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli mempunyai peluang untuk lolos ke putaran kedua, begitu juga dengan Joko Widodo dan Basuki Tjahja Purnama.
Selain itu, pasangan dari PKS-PAN Hidayat Nur Wahid dan Didiek J Rachbini diperkirakan akan maju keputaran kedua. Pun dengan Alex Noerdin dan Nono Sampono, walaupun sulit namun tetap berpeluang keputaran kedua.
"Tinggal bagaimana pasangan calon ini mengambil hati warga Jakarta untuk memilihnya," katanya.
Sementara untuk pasangan yang berasal dari calon independen Faisal Basri-Biem Benjamin dan Hendardji Supandji serta Achmad Riza Patria akan sulit untuk menembus dua besar atau ke putaran kedua.
"Walaupun peluang ada tapi sangat kecil sekali," ujarnya.
Andrinof menilai sosok yang tampil dalam pilkada DKI Jakarta mempunyai kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin ibu kota negara tersebut.
Ia mencontohkan Fauzi Bowo atau biasa disebut Foke mempunyai pengalaman memimpin DKI Jakarta, Joko Widodo mempunyai kemampuan, pengalaman, berani, jujur, namun belum mempunyai basis massa pendukung yang loyal.
Sedangkan Alex Noerdin meskipun didukung oleh Partai Golkar sulit untuk bertarung di Pilkada DKI Jakarta tersebut. Untuk pasangan PKS-PAN Hidayat Nur Wahid-Didiek J Rachbini mempunyai basis massa pednukung yang solid mempunyai peluang untuk maju keputaran kedua.
Sebanyak enam pasangan cagub dan cawagub yang akan bertarung dalam Pilkada DKI pada 11 Juli. Enam pasangan tersebut yakni Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli, Alex Noerdin dan Nono Sampono, Hidayat Nur Wahid dan Didiek J Rachbini.
Selanjutnya Joko Widodo dan Basuki Tjahja Purnama, Faisal Basri-Biem Benjamin, dan Hendardji Supandji serta Achmad Riza Patria.