Sekarang tidak lagi eranya "berani karena benar" tapi "ngawur karena benar".

Mas Marco Kartodikromo, jurnalis hebat dari Solo yang namanya tersohor. Ia adalah aktivis pra kemerdekaan yang berani terang-terangan melawan Hindia Belanda. Mas Marco juga wartawan yang bekerja di bawah Medan Prijaji pimpinan Tirto Adhi Soeryo.

Selepas dari Bandung ia kembali ke Solo dan mendirikan koran Doenia Bergerak. Mas Marco adalah pendiri Inlandshe Journalisten Bond (IJB), 1914. Salah satu ucapannya yang paling terkenal adalah: brani karena benar, takut karena salah.

Di tahun sekarang apakah motto itu selalu menemukan tempat yang benar. Yang benar disalahkan, dan yang salah dibenarkan. Tontonan kerap kali jadi tuntunan. Cobalah di era sekarang pakailah rumus berani karena benar. Saat korupsi merajalela, saat praktik kekerasan berlatar agama dan keyakinan dibenarkan, saat perebutan tanah sudah menelan korban jiwa, masih percaya jalur normal untuk memperbaiki keadaan?

Kalau bagi Sujiwo Tejo, saat semua jalan normal untuk memperjuangkan nilai-nilai mengalami kebuntuan, pakai jurus ngawur saja. "Ngawur karena benar adalah jurus terakhir. ketika jurus lain yang katanya sistematis, santun dan berbudi pekerti menemukan jalan buntu," ujar Sujiwo Tejo.

Mantan wartawan Kompas itu menerbitkan buku "Ngawur Karena Benar". Buku ini kumpulan tulisan ngawur sebagian besar diambil dari naskah yang telah diterbitkan Jawa Pos dan beberapa dari media lain seperti Tempo, Area, Kompas. dalam waktu 2010-2011. Don Tejo Corleoncuk begitu ia menyebut dirinya di tanah twitter beralamat @sudjiwotedjo, ia menulis dari isu sosial politik, ekonomi dan budaya.

Cara menulisnya berasal dari cara pandangnya atas satu masalah. Tengok saja saat Presiden SBY berpidato pertamakalinya memakai Ipad dengan logo apel tampak jelas, Don Tedjo langsung menyindir buah apel atau buah simalakama.

Memahami buku ini setidaknya Anda harus punya pengalaman sedikit tentang dunia wayang kulit. Sujiwo Tejo yang juga dalam ini memang sering menjadikan latar belakang wayang untuk menggambarkan kondisi masa kini.  Namun kalaupun Anda tak paham dunia wayang, ya gunakan saja petuahnya: diawur saja!


Judul: Ngawur Karena Benar
Penulis: Sujiwo Tejo
Penyunting: Tantrina Dwi Aprianita  
Penyelaras Aksara: Mery RIansyah  
Desain Sampul: Yudi Irawan
ISBN: 978-602-99756-7-3
Harga: Rp 40.000,-
Penerbit: Imania