Polda Metro Selidiki Oknum Polisi Intimidasi Wartawan
Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) menyelidiki dugaan intimidasi terhadap wartawan oleh oknum polisi saat kerusuhan demo menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Gambir, Jakarta Pusat.
"(Laporan) Ini sudah kita tanyakan kepada pimpinan pasukan, baik Brimob maupun Sabhara. Kita minta waktu saja," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Selasa (27/3) malam.
Rikwanto berjani akan memproses hukum oknum aparat yang terlibat tindak kekerasan terhadap jurnalis. Saat ini, ungkap Rikwanto, pihaknya telah memerintahkan pimpinan pasukan Brimob dan Sabraha mencari oknum anggota yang diduga mengintimidasi wartawan, termasuk mengambil paksa rekaman video unjuk rasa.
Seperti diketahui, sekitar 10 oknum polisi diduga memukul wartawan koran Lampu Hijau, Rizky Sulistyo, yang tengah meliput unjuk rasa ponalakan rencana kenaikan BBM di kawasan Pejambon, Jakarta, Selasa sore.
Saat kejadian, Rizky dipukul oknum polisi dengan kayu. Beruntung, dia menggunakan helm, sehingga terhindar dari cedera serius.
"Polisi itu mau meminta kartu memori dan menyuruh hapus foto serta mengelilingi," ucap Rizky.
Rizky sempat menyelamatkan diri dan membawa kartu memori kameranya dengan cara meronta-ronta saat petugas memukuli korban.
Selain Rizky, dua kamerawan televisi swasta nasional juga jadi kebrutalan oknum aparat, yakni Riris dari Global TV dan Adi Hartanto dari TV One.
Kala itu, menurut Adi terdapat sekitar sepuluh polisi menggunakan tameng mengambil kartu memori rekaman bentrokan.