Pramono Anung: Teror Bangkai Anjing Tidak Mempan
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Pramono Anung, menilai teror dan intimidasi yang diarahkan pada anggota Komisi IX, Rieke Diah Pitaloka tak akan menyurutkan aksi-aksi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut.
Pelaku intimidasi, menurut Pram, adalah pihak yang tak bisa menerima perbedaan dalam alam demokrasi.
"Perbedaan itu wajar selama apa yang dilakukan oleh Rieke masih dalam koridor demokrasi, wajar-wajar saja, jangan ada pola-pola intimidasi, melempar bangkai anjing dan lain-lain,"kata Pram yang juga mantan Sekjen PDIP tersebut, di gedung Parlemen, hari ini.
Semalam, sekitar pukul 22.30, rumah politikus PDIP, Rieke Diah Pitaloka dilempar dengan bangkai anjing. Rieke sendiri melalui pesan elektronik kepada wartawan mengatakan kaget ketika hal tersebut menjadi pemberitaan. Sebab teror pelemparan tersebut belum dapat dipastikan.
Rieke sendiri dinilai sebagai salah satu politikus yang kritis. Misalnya dalam memperjuangkan Undang-Undang (UU) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan menolak kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Dalam akun Twitternya, anggota komisi kesehatan dan tenaga kerja tersebut mengatakan, "Kasihan anjing tak berdosa dibunuh dengan keji sampai ususnya terburai, doaku tulus untukmu anjing hitam, maaf tak sempat kutahu siapa namamu," demikian bunyi akun Twitter tersebut.
Pramono Anung menilai semangat kadernya tersebut tak akan surut dengan teror dan intervensi.
"Saya pikir itu tidak terpengaruh juga kepada Rieke, emang gue pikirin," kata dia lagi.