Sebanyak 200 Pintu Masuk Narkoba di Indonesia
Sebanyak 36 lokasi rawan menjadi pintu masuk narkoba ke wilayah Provinsi Banten, termasuk Pelabuhan Merak dan Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Banten Kombes Pol Heru Pebruanto di Serang, hari ini mengatakan 36 lokasi yang rawan menjadi pintu masuk narkoba ke wilayah Banten dan sebagian besar dari lokasi tersebut adalah pelabuhan-pelabuhan yang dimiliki perusahaan.
"Selama ini yang paling banyak ditemukan kasusnya masuk melalui pelabuhan Merak dan Bandara Internasional Soekarno Hatta," kata Heru usai peresmian gedung BNNP Provinsi Banten di Jalan Syekh Nawawi Kota Serang.
Ia mengatakan, Banten menjadi salah satu daerah yang rawan terhadap penyelundupan narkoba, karena banyaknya pintu masuk tersebut. Bahan-bahan pembuatan narkoba atau perkusor biasanya dibawa melalui jalur laut dan diturunkan di pelabuhan-pelabuhan milik perusahaan.
Heru mengatakan sampai saat ini ada sekitar 1.200 orang pengguna narkoba di Banten atau Banten berada pada urutan 18 pengguna narkoba dari 33 provinsi. Sedangkan secara nasional ada sekitar 3,8 juta pengguna narkoba.
"Sampai saat ini baru sekitar 200 orang yang sudah masuk panti rehabilitasi narkoba," kata Heru.
Sekretaris Utama BNN Irjen Pol Bambang Abimanyu mengatakan, membutuhkan sinergitas semua pihak dan elemen masyarakat dalam upaya pemberantasan narkoba di Indonesia.
Pada awalnya Indonesia termasuk juga Banten hanya menjadi tempat transit narkoba, tetapi sekarang sudah menjadi tempat pembuatan dan peredaran narkotika.
"Saat ini ada sekitar 3,8 juta orang pengguna narkoba, ada sekitar 200 titik tempat masuk narkoba di seluruh Indonesia," kata Bambang Abimanyu.
Menurutnya, pada 2011 BNN telah membangun 10 gedung kantor BNNP dan 33 gedung kantor BNN Kabupaten/kota dan pada 2012 ditargetkan membangun tujuh gedung BNNP serta 21 BNNK.