Sleep School untuk Penderita Insomnia
Bagi sebagian besar orang, tidur adalah aktivitas yang mudah dilaksanakan dan otomatis. Namun, bagi penderita insomnia, tidur adalah momok menakutkan.
Sedikit stres saja bisa membuat penderita insomnia berada dalam situasi seperti zombie, beraktivitas tanpa konsentrasi penuh.
Untuk itu, sebuah "sekolah" bernama Sleep School di LaSource, Grenada, dekat Karibia didirikan.
Di sekolah tidur ini, para pasien akan dikelilingi pantai, pemandangan alam, diiringi suara debur ombak, sambil merasakan embusan angin pantai. Para pasien diharap bisa menikmati itu semua dan merasa tenang untuk bisa tidur.
Menurut salah seorang terapis di LaSource, Guy, mengatakan, di otak manusia ada bagian bernama amygdala.
Di zaman purba, ketika manusia akan diserang binatang-binatang, amygdala akan mengeluarkan zat bernama adrenalin yang bisa membantu manusia menghadapi pertarungan. Namun, di abad ke-21 seperti sekarang, binatang-binatang buas bukan lagi masalah, tetapi amygdala bisa menyalahartikan stres atau sedikit kekhawatiran sebagai bahaya menakutkan.
Seharusnya, bila seseorang merasa sulit tidur di suatu malam, keesokan harinya orang akan kembali ke pola tidur mereka. Namun bagi sebagian penderita insomnia, bagian amygdala tersebut terkait dengan penderitaan.
Artinya, segala persiapan menjelang tidur, seperti memakai piyama, minum minuman hangat, atau wewangian pengantar tidur justru memperparah keadaan penderita insomnia. Amygdala mengira, hal-hal semacam ini adalah ancaman dan tubuh butuh kewaspadaan lebih tinggi.
Di LaSource, pasien akan diajak menikmati alam, mencoba menikmati keberadaan sekarang, suara-suara menenangkan, dan sebagainya.
Pasien akan diajarkan mengenai konsentrasi, mengalihkan kekhawatiran, berpikir tentang hari ini, menikmati keberadaan diri, berlatih yoga, taichi, spa, snorkelling, dan kegiatan-kegiatan menenangkan lainnya.