Tips Aman Meninggalkan Anak di Rumah
Orangtua mana sih yang tega membiarkan anaknya sendirian di rumah? Namun pasti ada kondisi tertentu ketika orangtua terpaksa meninggalkan anak di rumah. Meski itu cuma sebentar.
Ada beberapa faktor yang mendorong orangtua terpaksa meninggalkan anaknya sendirian di rumah. Mungkin ada kepentingan mendadak atau darurat, dan itu pun melihat kondisi anaknya apakah bisa ditinggal sendiri atau tidak.
Biasanya orangtua meninggalkan anak sendirian di rumah ketika anak itu dirasa sudah bisa mengatasi segala keperluannya sendiri. Biasanya anak-anak usia 10 tahunan ke atas. Toh tetap saja ada hal-hal yang harus dipahami orangtua supaya saat meninggalkan anaknya sendirian di rumah, kondisi mereka tetap aman.
Apa pun kondisinya, ketika orangtua harus meninggalkan anaknya sendirian di rumah, ia harus menekankan dan mengajarkan hal-hal berikut ini pada anak:
1. Tetap waspada
Ingatkan anak supaya jangan pernah membuka pintu rumah, kecuali untuk orangtuanya saat datang. Bahkan jangan membuka pintu sedikit untuk melihat siapa yang ada di balik pintu. Tak peduli orang asing itu memperkenalkan dirinya – bahkan sebagai polisi – jangan membuka pintu.
2. Jangan kehilangan kata-kata.
Tekankan pada anak untuk berteriak jika ada orang mencoba membuka pintu depan. Berteriaklah dan bertanya,”Siapa itu?!” jika memang orang di depan pintu itu tetap berusaha membuka pintu.
3. Menelepon polisi
Jika ada orang yang memaksa membuka pintu, latih anak Anda untuk menelepon polisi, kemudian menyebutkan alamat rumah Anda, dan kemudian berteriak minta tolong lewat jendela.
4. Memberi alasan
Jika ada orang menelepon atau bertanya di balik pintu apakah orangtuanya berada di rumah, ajarkan anak untuk mengatakan bahwa orangtuanya sedang sibuk dan tanyakan siapa yang bertanya itu.
5. Persiapkan kondisi rumah
Kunci seluruh pintu dan jendela sebelum meninggalkan rumah. Jangan meninggalkan pesan apa pun di pintu depan karena bisa menarik perhatian orang asing. Perhatikan penyimpanan kunci jika Anda sering meninggalkan kunci di tempat tertentu misalnya di bawah keset.
6. Melatih situasi
Coba latihlah situasi pada anak. Misalnya Anda mengetuk pintu depan dan memperkenalkan diri sebagai polisi, kemudian menanyakan keberadaan orangtuanya. Latihan dan praktik sanagt diperlukan supaya anak tak melupakan petunjuk dan pesan Anda.