Besok, UI Gelar Debat Calon Gubernur DKI
Universitas Indonesia (UI) akan menggelar diskusi publik bertema "Mengupas visi misi calon Gubernur DKI" di Plaza Perpustakaan Universitas, Kampus UI Depok, Jawa Barat, Jumat (27/4) besok.
"Diskusi publik ini akan menghadirkan para kandidat calon gubernur (Cagub) seperti Alex Noerdin, Hidayat Noer Wahid, Joko Widodo, Faisal Basri, dan Hendarji Soepandji," kata Kepala Kantor Komunikasi UI, Siane Indriani, di Depok, Kamis (26/4).
Ia mengatakan, para kandidat calon gubernur akan memberikan misi visi mereka mengenai Jakarta melalui perspektif akademis. Para panelis terdiri dari Ketua Program Pascasarjana Ilmu Politik UI Valina Singka Subekti dan Guru Besar Psikologi UI Prof. Hamdi Muluk.
Selain itu, Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso akan hadir sebagai panelis.
Ia berharap diskusi publik ini dapat meningkatkan wawasan masyarakat Jakarta untuk lebih mengenal para kandidat cagub DKI Jakarta melalui kajian akademis.
Diskusi publik ini juga diharapkan dapat meningkatkan peran dan partisipasi sivitas akademika UI mengembangkan kajian akademis yang dapat menjawab berbagai permasalahan fenomena sosial terkini sebagai langkah nyata UI dalam mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pengamat politik UI, Andrinof Chaniago mengatakan melihat sosok calon gubernur yang tampil memprediksi Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung dalam dua putaran.
"Melihat calon yang tampil, pertarungan pilkada Jakarta sangat berat, sehingga kemungkinan tak ada yang menang dalam satu putaran," ujarnya.
Ia mengatakan, berat bagi pasangan cagub DKI Jakarta untuk memenangkan Pilkada dalam hanya satu putaran, karena harus memperoleh suara lebih dari 50 persen.
"Tinggal bagaimana pasangan calon ini mengambil hati warga Jakarta untuk memilihnya," katanya.
Sementara untuk pasangan yang berasal dari calon independen Faisal Basri-Biem Benjamin dan Hendardji Supandji serta Achmad Riza Patria akan sulit menembus dua besar atau ke putaran kedua.
"Walaupun peluangnya ada, tetapi sangat kecil kemungkinan menang," ujarnya.
Andrinof menilai sosok yang tampil dalam pilkada DKI Jakarta mempunyai kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin ibu kota negara tersebut.
Ia mencontohkan Fauzi Bowo atau biasa disebut Foke mempunyai pengalaman memimpin DKI Jakarta, Joko Widodo mempunyai kemampuan, pengalaman, berani, jujur, namun belum mempunyai basis massa pendukung yang loyal.
Sedangkan Alex Noerdin meskipun didukung oleh Partai Golkar sulit untuk bertarung di Pilkada DKI Jakarta tersebut. Untuk pasangan PKS Hidayat Nur Wahid-Didiek J Rachbini mempunyai basis massa pendukung yang solid dan mempunyai peluang maju keputaran kedua.
Sebanyak enam pasangan mendaftar dalam Pilkada DKI pada 11 Juli. Enam pasangan tersebut yakni Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli, Alex Noerdin dan Nono Sampono, Hidayat Nur Wahid dan Didiek J Rachbini.
Selanjutnya Joko Widodo dan Basuki Tjahja Purnama, Faisal Basri-Biem Benjamin, dan Hendardji Supandji serta Achmad Riza Patria.