Biaya Rapat SBY Rp 30 Miliar
Alolasi anggaran 2012 untuk berbagai rapat yang dihadiri Presiden dan/atau wakil Presiden tercatat Rp 30,1 miliar. Alokasi untuk program dokumen (risalah dan transkrip) hasil sidang kabinet, rapat atau pertemuan yang dipimpin dan/atau dihadiri Presiden dan wakil presiden menyedot Rp 713 juta.
Lalu untuk program laporan pelaksanaan sidang kabinet,rapat atau pertemuan yang dipimpin dan/atau dihadiri Presiden dan/atau wakil presiden menghabiskan Rp 29,4 miliar. Demikian sebut Kordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Uchok sky Khadafi kepada Beritasatu.com hari ini.
Uchok dalam pernyataan tertulis menyatakan alokasi Rp 30,1 miliar ini hanya pemborosan uang pajak rakyat. Menurutnya, bukan pihaknya tidak mendukung kerja Presiden. Pasalnya, selama ini hasil rapat ini berwujud keluh-resah atau curhat, pencitraan.
“Seharusnya, hasil rapat memunculkan kebijakan Presiden yang berpihak kepada kepentingaan rakyat, bukan menaikan harga BBM atau melakukan rencana pembatasan subsidi BBM,” pinta Uchok.
Pengiat FITRA menjelaskan dengan anggaran yang puluhan miliaran ini berdampak program gerakan penghematan secara prematur telah gagal duluan ketika akan diimplementasi lantaran sudah dialokasi. Dia menambahkan, rapat kerja itu adalah bagian dari tugas kewajiban sehari-hari.
“Seharusnya rapat itu gratis. Dengan alokasi anggaran untuk berbagai rapat presiden, bisa dicap pemerintah kerjanya hanya dari rapat ke rapat,” ungkap Uchok.
Menyangkut klaim FITRA ini, Beritasatu.com belum mendapat konfirmasi dari Juru Bicara Presiden.