Bukan AB Pria Dalam Video Syur Anggota DPR Tapi Elya G Muskitta

Rabu, April 25, 2012 0 Comments



Foto Karolin Margret Natasa yang diunggah di www.skandal.kilikitik.net
Foto Karolin Margret Natasa yang diunggah di www.skandal.kilikitik.net
Pria yang ada dalam video syur yang melibatkan anggota DPR Karolin Margret Natasa bukanlah AB, tapi Elya Muskitta. Siapa dia?

Video syur yang melibatkan anggota DPR yang terhormat kembali terkuak. Kali ini korban pembocoran video hubungan laiknya suami istri itu adalah anggota DPR berinisial KMN.

Kehebohan di senayan bermula dari munculnya sebuah situs yang beralamat www.skandal.kilikitik.net pada Jum'at akhir pekan lalu. Situs ini memuat sejumlah foto dan video hubungan badan dari dari seorang perempuan cantik dengan seorang pria. Bahkan situs ini juga menyediakan fasilitas download video. Situs itu sejak Sabtu (21/4) sudah diblokir. 

Siapa sebenarnya perempuan yang direkam dalam video tersebut?  Simpang siur ini akhirnya muncul dari Roy Suryo, anggota DPR Fraksi Demokrat yang juga sering disebut pakar telematika. "Walaupun belum 100 persen, saya berkeyakinan memang itu KMN. Saya sudah membandingkan foto syur dengan foto-foto KMN yang lain," kata Roy Suryo di gedung Parlemen, Selasa siang (24/4), ketika dia menyerahkan hasil telaahannya kepada Sekretariat Badan Kehormatan (BK).

Tim Beritasatu.com lalu menelusuri siapa KMN. Sesuai petunjuk dalam situs tersebut nama anggota DPR tersebut adalah Karolin Margret Natasa, politisi asal Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Komisi IX DPR, kelahiran 12 Maret 1982. Karolin adalah puteri Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis. 

Lalu siapa pria yang berada di video tersebut? Berjuta teka-teki muncul. Termasuk mengaitkan politisi PDIP berinisial AB. Belakangan yang bersangkutan membantahnya. 

Tim Beritasatu.com lalu bertemu dengan sumber terpercaya yang mengetahui duduk persoalan perkara ini. Sumber yang enggan disebut namanya itu sempat berhubungan dengan seseorang yang mengakui merekam dan menjadi pria yang berada dalam video syur tersebut. Pria tersebut adalah Elya Geeraldy Muskitta, Sekjen Parade Nusantara. Elya juga mantan Ketua Wilayah Ormas Nasional Demokrat Maluku yang belakangan sudah dipecat.

Menurut penjelasan sumber tersebut, berdasar pengakuan Elya sendiri kepadanya, video tersebut direkam menggunakan Macbook Pro di ruang penginapan untuk tamu VIP di kantor Gubernur Kalimantan Barat. "Ya itu foto saya. Saya mengambil video itu juga atas sepengetahuan Karolin," kata sumber Beritasatu.com menirukan ucapan Elya sendiri.

Motif mengambil video itu sendiri, kata Elya kepada sumber kami, adalah dengan maksud agar kalau ada pihak-pihak yang tak percaya mengenai hubungan Elya dan Karolin dia bisa bercerita yang sebenarnya. Sedangkan motif mengunggah video syur itu menurut pengakuan Elya kepada sumber kami adalah karena hubungan keduanya sudah selesai.

Mulanya Elya dan Karolin bekerjasama membuat perusahaan bersama dengan nama Advance Borneo. "Tapi akhirnya mereka bertengkar dan Karolin membubarkan Advance Borneo. Elya marah dan menyebarkan foto-foto dan video seks mereka melalui website yg dia buat sendiri," kata sumber tersebut. Pertengkaran tersebut berbuntut usaha bisnis yang dibangun dengan uang Elya cukup besar itu bubar. Bahkan Karolin juga melarang Elya masuk ke wilayah Kalimantan Barat.

Elya sendiri yang dalam situs tersebut juga menyeret nama politisi lain berinisial AB. Nama AB kemudian disangkutpautkan dengan Aria Bima, politisi kawakan PDIP. Aria Bima sudah membantahnya. "Ya saya memantau berita itu. Tapi saya pastikan itu bukan saya," kata Aria Bima melalui pesan Blackberry, kemarin (24/4). 

Namun sumber Beritasatu.com mengatakan itu bukan Aria Bima. "Itu bukan Aria Bimo tapi Elya," ujar si sumber. 

Sebelum menjadi Sekjen Persatuan Rakyat Desa Nusantara (Parade Nusantara), organisasi kemasyarakatan yang awalnya anggotanya hanya para kepala desa, perangkat desa. Namun kini, ormas yang salah satu pendirinya Budiman Sudjatmiko ini sekarang juga melibatkan  tokoh masyarakat, kalangan akademisi, dan kalangan masyarakat yang peduli pembangunan desa.

Pada tahun 2007 Elya G. Muskitta terlibat dalam Program Kemandirian Desa di sektor energi yang dilakukan oleh Kantor Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat.  Elya menjadi koordinator Tim Advance Maluku. Tujuan utama program ini adalah untuk memandirikan desa-desa melalui Program Pemberdayaan Masyarakat dengan menggunakan teknologi energi baru. 

Saat terjadi kerusuhan Ambon tahun 2000, Elya juga menjadi korban dalam kerusuhan yang pecah pada 3 Desember 2000 di kawasan Mardika, tepatnya Gang Vista. Kerusuhan menggunakan mortir ini sempat membuatnya terluka pada bahu kirinya. 

Elya menempuh pendidikan SMA di Sydney, Australia, karena ayahnya bekerja sebagai wakil pemilik Djakarta Lloyd, perusahaan pelayaran. Ia lulusan bisnis dari Universitas Indonesia Esa Unggul Jakarta. Ia menekuni pekerjaan sebagai konsultan manajemen.

Sampai berita ini dinaikkan, Beritasatu.com sudah berusaha menghubungi Ellya Muskita namun panggilan ke lima nomor telepon selulernya terdengar tidak aktif. Tim sedang terus mengusahakan untuk dapat wawancara dengannya melalui sambungan surat elektronik. 

Hal yang sama ketika Tim Beritasatu.com berusaha menghubungi Karolin Margret Natasa, pangggilan ke dua nomor telepon selulernya hanya mendapatkan kotak suara. Tim juga sudah menghubungi melalui surat elektronik dan belum mendapatkan balasan. 
 

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.