Inilah Pemicu Kesepian
Beberapa penelitian menunjukkan, bahwa kesepian meningkat secara dramatis dalam waktu singkat.
Di Amerika, satu dari lima orang menderita kesepian. Kondisi ini dapat menular bahkan ketika kita terlibat secara emosional dengan mereka.
Kurangnya sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya juga memperburuk kondisi kesehatan mental. Misalnya, diketahui bahwa kesepian dapat menyebabkan seseorang depresi.
Studi terbaru menemukan, bahwa orang yang tidak berkomunikasi dengan orang lain cenderung meninggal sembilan tahun lebih cepat dibandingkan orang yang mampu berinteraksi sosial dengan baik.
Lantas, apa saja faktor pemicu rasa kesepian? Berikut yang dirangkum oleh The Atlantic.
1. UsiaModernitas yang menggeser kebudayaan tradisional membuat kaum lanjut usia (lansia) merasa tertekan dalam kesendirian. Dalam masyarakat tradisional, orangtua memiliki peran penting dan prestise yang membuat mereka selalu dikelilingi oleh keluarga dan masyarakat.
Namun, di era modern, peran orangtua semakin terpinggirkan karena kesibukan profesi anak-anak. Oleh karena itu, orangtua berisiko merasa terasing dari keluarga dan lingkungannya.
2. Rasa Kehilangan
Kematian, perceraian, dan pernikahan yang tertunda atau kegagalan dalam perkawinan sering menjadi pemicu rasa kesepian bagi sebagian orang. Meskipun banyak yang kemudian melarikan diri pada kencan atau situs pertemanan, tapi cara tersebut tidak sepenuhnya berhasil mengusir rasa kesepian mereka.
Hal ini dibenarkan oleh psikolog Jane E. Brody. Ia mengatakan, cara tersebut tidak akan mengurangi perasaan kesepian yang sebenarnya. Yang ada justru akan membuat rasa kesepian itu tertanam semakin kuat.
3. Situs Jejaring Sosial
The Atlantic juga menulis bahwa, semakin kita terhubung dengan kehidupan sosial secara digital (dunia maya), maka kita akan semakin tenggelam dalam kehidupan sosial dalam dunia nyata.
Penelitian yang ada dalam artikel tersebut menyebutkan, bahwa ketika seseorang aktif di media sosial, mereka akan semakin mundur dari pertemanan di lingkungan nyata. Namun, ini lebih baik dari mereka yang tidak menggunakan situs jejaring sosial, atau mereka yang pasif. Memiliki akun di situs tersebut, tapi hanya melihat news feed teman-temannya saja.
4. Komuter
Menurut Robert Putnam, ilmuwan dari Harvard University dan penulis Bowling Alone, semakin lama waktu tempuh yang dijalani, maka semakin tertutuplah orang yang bersangkutan dengan lingkungan sosialnya. Sebagai contoh, jika kita banyak menghabiskan waktu dalam perjalanan, maka hubungan sosial secara otomatis pun akan berkurang sebesar 10 persen.
5. Faktor Genetik
Ternyata kesepian juga disebabkan oleh faktor genetik. Salah satu survei tentang kesepian pada anak kembar menunjukkan, bahwa mereka cenderung merasa kurang merasa kesepian daripada mereka yang tidak memiliki saudara kembar.
Sebuah studi University of Chicago juga menyatakan, bahwa kesepian akan berdampak pada perkembangan otak menjadi tidak stabil, dan berisiko tinggi menderita berbagai penyakit.
Selain bersosialisasi dengan orang lain, dan mencoba membuka diri dengan lingkungan sekitar, ada cara lain juga untuk mengurangi kesepian. Salah satunya, kata para ahli, berendam dalam air hangat. Melakukan aktivitas menyenangkan itu membuat tubuh Anda menjadi relaks.