Jangan Katakan 7 Hal Ini Kepada Bos Anda
Dalam dunia yang sempurna, hubungan antara karyawan dan atasan akan sangat penuh hormat dan berdasar kepercayaan untuk mencapai tujuan yang sama.
Namun, ada kalanya hubungan pegawai dan atasan kelewat nyaman dan membuat hubungan jadi terasa aneh.
Lingkungan kerja yang bersahabat dan nyaman memang diharapkan semua karyawan, namun, tetap harus ada batasan.
Berikut ini beberapa kalimat yang disarankan untuk tidak diucapkan kepada atasan, kecuali Anda mengharap teguran atau dijauhi.
1. "Sudah dengar gosip tentang si … (masukkan nama rekan kerja) yang melakukan … (masukkan kata kerja)?"
Kecuali Anda sudah bersahabat tahunan atau sebelum masuk ke perusahaan itu, sebaiknya hindari ungkap-ungkap menggunjingkan orang lain semacam ini kepada atasan.
Gosip yang beredar di sekitar teman kerja saja sudah cukup menyesakkan, apalagi bila mengikutsertakan atasan. Bisa menghancurkan imej atau karier rekan yang digosipkan.
Untuk alasan yang sama, jauhkan diri dari keinginan untuk menggunjingkan si bos dengan rekan kerja yang lain, tak peduli seberapa percayanya Anda dengan orang itu. Intinya, jauhi diri dari keinginan untuk bergosip.
2. Membicarakan bonus kerja/kenaikan gaji
Upayakan untuk menghindari obrolan yang menyinggung bentuk bonus kerja tahunan yang diterima bila tidak memuaskan Anda, terutama bila yang diharapkan berbentuk uang ternyata datang dalam bentuk barang yang tak dibutuhkan.
Menyangkut kenaikan gaji, lebih disarankan untuk mencari cara yang manis untuk menunjukkan kepada atasan mengenai kinerja lebih yang Anda tawarkan kepada perusahaan ketimbang "menodong" si bos dengan kenaikan gaji.
Perlu pula diingat, keputusan akhir mengenai kenaikan gaji mungkiin berada di tangan HRD, bukan dari atasan.
3. "Saya sibuk. Suruh orang lain saja!"
Empat hal yang tak pernah diucapkan pegawai teladan kepada atasan; "Saya tidak bisa", "Saya tidak mau", "Itu enggak mungkin dilakukan!", dan "Bikin sendiri saja".
Tumpukan pekerjaan mungkin sudah mengubur Anda, namun jika pekerjaan-pekerjaan itu terus menimbun, upayakan untuk menyanggupi.
Namun, bila Anda sudah merasa tugas-tugas yang ada tak lagi sanggup dikerjakan atau malah membahayakan tenggat waktu penyelesaian tugas lain, segera bicarakan dengan atasan untuk mencari solusi bersama.
Bagaimana juga, atasan pun harus mengetahui pegawai yang stres atau berkelebihan beban kerja hanya akan menurunkan produktivitas. Namun, jangan menolak mentah-mentah tugas dari bos dengan gaya yang sombong.
4. "Mau saya comblangi?"
Jauhi sebisa mungkin kehidupan pribadi atasan Anda. Mencomblangi rekan kerja masih bisa dipahami, tetapi bila Anda coba mencampuri kehidupan pribadi atasan tanpa persetujuannya, sama saja mencari masalah.
5. "Aduh, bosan banget, deh! Kerjaannya begini saja?"
Sama seperti Anda tidak boleh mengungkap hal-hal yang bisa menyinggung sikapnya, Anda juga sebaiknya jangan mengungkap betapa bosannya Anda dengan pekerjaan yang sedang dikerjakan.
Jika pun Anda merasa tidak tertantang di lingkungan kerja, cobalah untuk lebih proaktif dan minta tugas tambahan jika Anda ingin membantu mengerjakan tugas tambahan. Inisiatif semacam ini biasanya disukai. Tapi pastikan Anda tidak melebihi kemampuan diri.
6. "Saya pergi sama teman sampai pagi tadi. Boleh saya pulang cepat?"
Kecuali sang bos memang menjadi bagian yang pergi bersama Anda di luar jam kerja itu, sebenarnya ia tak perlu tahu kegiatan sosial Anda.
Amat disarankan untuk menghindari perbincangan mengenai masalah finansial, masalah pernikahan, debat politik, agama, atau hal-hal lain yang bisa berakhir pada percakapan yang tidak nyaman. Anda tak ingin bos melihat Anda sebagai orang yang tidak bisa berfungsi maksimal di ruang kerja karena masalah-masalah pribadi, kan?
7. Kalimat-kalimat yang mengekspresikan ketidakpuasan dengan cara kerja si bos.
Anda bukan satu-satunya orang yang merasa tidak puas berada di bawah kepemimpinan orang yang rasanya kurang becus menjadi pemimpin.
Namun, ahli etiket perusahaan dari CareerBuilder.com, Diane Gottsman, balas dendam paling baik dan paling klasik terhadap bos yang menyebalkan adalah dengan kesuksesan.
8. "Cuma segini fasilitas perusahaannya?"
Coba tahan segala keluhan mengenai fasilitas kantor, entah itu bangku kantor, isi kulkas, atau lainnya.
Tak setiap perusahaan bisa memberikan kemewahan untuk semua pegawainya, begitu pun, tidak semua bos mau mendengar pegawainya merasa spesial dan perlu dimanjakan.