Waspada! Banyak Obat Palsu Dijual Online

Selasa, April 10, 2012 0 Comments



Ilustrasi pembelian obat via online.
Ilustrasi pembelian obat via online. (sumber: Visualphotos)
Kebiasaan membeli obat lewat internet dapat berakibat fatal bagi penggunanya.
 
Michele Forzley, seorang ahli hukum perdagangan internasional dari Forzley and Associates mengatakan, pembelian obat secara online berbahaya karena sangat sulit untuk memverifikasi apakah obat tersebut  resmi atau palsu.
 
"Penggunaan obat palsu sangat berbahaya bagi kesehatan karena bisa  mengakibatkan resistensi obat, disabilitas, bahkan kematian prematur," ujar Michele dalam sebuah diskusi panel mengenai obat palsu di @America, hari ini.
 
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) Kementerian Hukum  dan HAM menyatakan, sebanyak 70 persen obat-obat farmasi yang dijual di toko online adalah palsu.
 
Forzley mengatakan, untuk menghindari obat palsu, konsumen sebaiknya  membeli obat dari toko obat atau apotek resmi serta mencermati kemasan obat.
 
Obat resmi biasanya mencantumkan alamat lengkap dan nomor telepon produsen, tanggal kedaluwarsa, dan nomor regulasi dengan jelas.
 
Menurutnya saat ini obat palsu sangat banyak jenisnya, bahkan untuk  penyakit serius seperti Tuberkulosis dan kanker pun telah ditemukan obat palsunya.
 
Tahun lalu, dalam sebuah operasi gabungan yang dilakukan oleh Badan  Pengawas Oban dan Makanan (BPOM) dan Interpol, sebanyak 30 situs internet diblokir dan dua orang ditahan karena terlibat dalam perdagangan obat palsu secara online.
 
Widyaretna Buenastuti, Ketua Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) mengatakan, bisnis obat palsu hanya akan bisa dilawan jika masyarakat mampu mengedukasi dirinya sendiri.
 
"Selama masih ada permintaan maka obat palsu tersebut akan terus berproduksi, makanya kita harus menjadi konsumen pintar," ujarnya.
 
Menurutnya konsumen harus dapat mencermati kemasan obat dan jika  ditemukan sesuatu yang mencurigakan lebih baik berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.
 
Sebuah survei yang dilaksanakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menemukan, Indonesia mengalami kerugian sebesar Rp42,3 triliun karena perdagangan barang-barang palsu dan 3,5 persennya kerugian dari perdagangan obat palsu.
 

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.