Jimly: Tidak Ada Dana Pembangunan Gedung MK yang Disunat

Selasa, April 03, 2012 0 Comments



Jimly Asshiddiqie.
Jimly Asshiddiqie. (sumber: JG Photo)
Minta bukti korupsi.

Mantan Ketua Mahkamah Kostitusi (MK) Jimly Asshiddiqie membantah tudingan terdakwa kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin, bahwa telah terjadi korupsi dalam pembangunan gedung MK.

Sebaliknya, pria yang kini menduduki posisi dewan pertimbangan presiden (Wantimpers) mengatakan gedung MK harusnya menjadi contoh pembangungan gedung-gedung lainnya. Sebab, kontraktornya mendapat penghargaan karena menghasilkan keuntungan terbesar tahun 2006-2007. Mengingat, tidak ada dana pembangunan yang dipotong satu rupiah pun.

"Gedung MK sangat membanggakan, bagus, berkelas dan dapat menjadi contoh pembangunan yang bebas korupsi. Kontraktornya mendapat penghargaan menghasilkan keuntungan terbesar tahun 2006-2007 karena dana tidak ada sunat 1 sen pun," kata Jimly melalui pesan singkat (SMS), hari ini.

Padahal, menurut Jimly, proyek pembangunan gedung MK tergolong tidak besar, yaitu pembangunan gedung hanya 17 lantai dbandingkan gedung lain yang di atas 30 lantai.

Bahkan, untuk memastikan tidak ada korupsi dalam pembangunan gedung MK, Jimly dalam pesan singkat yang dikirimnya mempersilahkan media untuk menanyakan perihal pembangunan ke Sekjen MK dan manajemen kontraktor PP.

Seperti diketahui, usai dituntut dengan hukuman pidana penjara selama tujuh tahun dan denda Rp300 juta subsider enam bulan kurungan, Nazaruddin merasa panas. Ia pun langsung berencana melaporkan sejumlah kasus korupsi yang diketahuinya ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

Salah satu kasus yang akan dilaporkannya adalah kasus dugaan korupsi pembangunan Gedung Mahkamah Konstitusi yang menyeret nama bekas Ketua MK Jimly Asshidiqie dan Sekretaris Jenderal MK Janedjri M Gaffar.

"Ini akan saya laporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi," kata Nazaruddin usai menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (2/4).

Menurut Nazaruddin, pembangunan gedung MK tersebut tidak melalui mekanisme tender selayaknya pengadaan seperti biasa. Melainkan, melalui mekanisme penunjukan langsung.

Nazaruddin menjelaskan, sebelum penunjukan langsung, kontraktor proyek sempat mengadakan pertemuan dengan Jimly, Janedjri dan salah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), serta seorang pengusaha di restoran Bebek Bali.

"Ada pertemuan di Bebek Bali. Ini bisa dicek. Tanya saja Pak Jimly, dia mau bohong atau tidak, apakah dia ada di sana (restoran Bebek Bali)," kata mantan Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai Demokrat tersebut.

Hanya saja, Nazaruddin enggan menyebutkan siapa kontraktor dari proyek pembangunan tersebut yang disebutkannya merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ketika dicecar oleh media. Dia hanya mengatakan bahwa pembangunan Gedung MK bersifat multiyears atau berlangsung dalam tahun jamak. 
 

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.