Kesadaran Berinvestasi di Pasar Modal Minim
Kesadaran berinvestasi di pasar modal masih cukup minim di Indonesia, padahal besarnya potensi investasi yang ada di Indonesia dinilai perlu untuk dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
Menurut pakar perencana investasi, Safir Senduk, tak hanya berguna untuk mengembangkan aset, langkah investasi juga dianggap penting sebagai tameng bagi para pengusaha yang sudah mendapatkan pendapatan dari kegiatan usahanya.
“Banyak yang masih enggan berinvestasi termasuk dari kalangan pengusaha, mereka merasa sudah cukup dapat penghasilan dari usahanya. Padahal ibarat orang perang, setiap prajurit selalu memiliki tombak dan tameng atau perisai. Kegiatan usaha adalah tombak Anda. Tapi Anda tetap perlu tameng, yaitu investasi,” katanya di acara Independent Financial Planners Club (IFPC) Expo 2012, di Jakarta, kemarin.
Safir mengatakan, keberadaan tameng dianggap perlu dan bahkan penting untuk memperkuat kinerja usaha yang telah dimiliki sebelumnya.
Lantaran berperan sebagai tameng, Safir menjelaskan, maka karakter investasi yang perlu dilakukan bagi seorang pengusaha juga berbeda dengan pola investasi bagi para pelaku pasar saham yang mengandalkan langkah investasi sebagai pemasukan utamanya.
Bagi seorang pengusaha, langkah investasi yang diperlukan adalah jenis-jenis investasi konservatif yang minim risiko namun menawarkan imbal hasil yang stabil.
“Bagi pengusaha, langkah investasi yang diperlukan adalah yang cenderung konservatif, seperti deposito atau reksadana,” tutur Safir.
Kalaupun ingin berinvestasi dalam bentuk saham, lanjut Safir, maka pilihan tepat bagi para pengusaha adalah jenis-jenis saham yang pergerakan harganya cenderung tidak fluktuatif namun memiliki basis kinerja yang kuat, sehingga berpotensi memberikan dividen secara stabil setiap tahunnya.
“Keuntungan yang didapat dari investasi ini bisa menjadi bumper kalau misal usaha Anda sedikit diguncang masalah. Jadi (investasi bagi pengusaha) tetap perlu,” tuturnya.