Harry M Supoyo.FOTO: INVESTOR DAILY
Regulator pasar modal melakukan fit and proper test pada 23-25 Mei 2012.Kandidat direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2015 pagi ini rencananya akan melakukan uji kelayakan (fit and propert test) di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
Setelah tahap administrasi rampung pekan lalu, sesuai peraturan, regulator pasar modal melakukan
fit and proper test pada 23-25 Mei 2012. Selanjutnya, Bapepam-LK memiliki waktu maksimal satu minggu sebelum pelaksanaan rapat umum pemegang saham (RUPS) BEI pada 27 Juni mendatang untuk menunjuk direksi yang baru.
Ada tiga paket yang resmi mendaftar ke Bapepam-LK. Ketiganya adalah Paket I (Ito Warsito/dirut BEI) yang didukung 32 anggota bursa (AB), paket II (Edgar Ekaputra/dirut Danareksa) didukung 11 AB, dari paket III (Harry Maryanto Supoyo/dirut Mandiri Sekuritas) yang didukung 59 AB.
Dalam aturan baru, jajaran direksi terpilih tidak selalu dari satu paket. Bisa saja posisi direktur utama dari paket I, namun direktur lainnya dari paket II atau paket III. Keputusan akhir ada di Bapepam-LK berdasarkan uji dan kelayakan,
Berikut profil singkat kandidat direksi BEI periode 2012-2015.
I. Direktur UtamaDiposisi ini bertarung tiga nama besar dari kalangan perusahaan efek Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni Ito Warsito mantan direktur utama Bahana Securities yang kini menjabat sebagai direktur utama BEI, Edgar Ekaputra selaku direktur utama Danareksa dan Harry M. Supoyo sebagai direktur utama PT Mandiri Sekuritas.
Pria lulusan Magister Bisnis Administrasi dari Harvard Business School, Boston, AS, 1994 ini telah menjabat sebagai Direktur Utama BEI sejak Juli 2009 hingga sekarang. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Chief Financial Officer di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia sekaligus Chief Executive Officer di PT Bahana Securities sejak tahun 2006.
Edgar Ekaputra, memulai karirnya di Chase Manhattan Bank (1985-1993) dan pernah mengisi direktur di American Express Bank (1993-1995). Pria lulusan Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia dan Magister Manajemen, Universitas Indonesia tahun 2003. Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama Danareksa, Edgar telah memiliki pengalaman yang panjang di institusi pelat merah tersebut.
Sementara Harry M. Supoyo sebelum menjabat direktur utama PT Mandiri Sekuritas, dirinya menjabat Managing Director-Underwriting and Corporate Finance di PT Mandiri Sekuritas (2006-2011). Sayangnya saat ini Harry tersandung kasus hukum dugaan pencucian uang dana milik Nazaruddin. Saat ini dirinya diperiksa menjadi saksi dalam kasus
tersebut.
II. Direktur Penilaian PerusahaanHoesen adalah kandidat dari paket I (Ito Warsito). Saat ini pria lulusan Magister Manajemen bidang Keuangan dari Universitas Pelita Harapan tahun 2005 tersebut sebagai Direktur Utama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (2005-sekarang). Kandidat dari paket II (Edgar) adalah Hendra Iskandar Lubis yang saat ini menempati sebagai Direktur PT OSK Nusadana Securities. Adapun Yose Rizal adlaah kandidat dari paket III (Harry) yang sejak Juni 2007 menjabat sebagai Direktur PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Sebelum bergabung dengan Pefindo, Yose mengisi posisi kepala divisi pengawasan Bursa Efek Jakarta (BEJ).
III. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BursaHosea Nicky Hogan adalah kandidat dari paket I (Ito) yang saat ini menjabat sebagai direktur utama Reliance Securities. Keterlibatannya di dunia pasar modal dimulai ketika ia bekerja di PT Sarijaya Permana Sekuritas, dengan posisi terakhir sebagai Direktur Operasional. Kristian S. Manullang adalah kandidat dari paket II (Edgar) yang saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi SPAB Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kandidat dari paket III (Harry) adalah Lily Widjaja yang sejak 1999 menduduki direktur utama Bank of Merril Lynch hingga sekarang. Selain sebagai komisaris BEI, Lily juga ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI). Wanita asal Sambas, Kalimantan Barat ini memulai karirnya di pasar modal saat bergabung dengan sebuah perusahaan efek asing PT Baring Securities Indonesia pada tahun 1991. Kemudian pada tahun 1995, dirinya memutuskan untuk bergabung di Merril Lynch, yang saat ini berganti nama menjadi Bank of America Merril Lynch.
IV. Direktur Pengawasan Transaksi dan KepatuhanHamdi Hassyarbaini merupakan kandidat dari paket I yang saat ini menjabat direktur PT DBS Vickers Securities Indonesia. Hamdi juga pernah menempati posisi kepala divisi pengawasan BEI, Kepala Divisi Perdagangan BEJ, Kepala Divisi Keuangan BEJ, Kepala Divisi Keanggotaan BEJ serta Kepala Divisi Audit BEJ. Kandidat lain adalah Yakobus Isharsaya yang kini bertugas sebagai kepala divisi pemasaran BEI. Dari paket III hadir Uriep Budhi Prasetyo yang kini menjabat direktur pengawasan transaksi dan kepatuhan BEI sejak Juli 2009 sampai sekarang.
V. Direktur Pengembangan UsahaSean William Henley merupakan kandidat dari paket Ito yang pernah menjabat anggota komite disiplin BEI. Kandidat lain adalah Adrian Rusmana. Lulusan Master of Business Administration (Finance) dari Cleveland State University, Cleveland, Ohio, Amerika Serikat ini pernah menduduki Investment Market Analyst di Bappenas dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Departemen Pekerjaan Umum sebelum kini menjabat direktur PT Sucorinvest Central Gani.
Samsul Hidayat merupakan kandidat dari paket III yang saat ini menjabat kepala bagian PLE Bapepam-LK. Samsul satu-satunya kandidat yang berasal dari kalangan regulator pada pemilihan kali ini sehingga diuntungkan karena telah mengenal industri, selain juga memiliki kedekatan emosional dengan pejabat Bapepam-LK.
VI. Direktur TI dan Manajemen RisikoKandidat dari paket I adalah Jimmy Nyo yang kini menjabat direktur utama BNI Securities sejak Juni 2006 sampai sekarang. Kandidat paket II adalah Patricius Sendjojo yang saat ini aktif di organisasi Ikatan Pialang Efek Indonesia (IPEI). Adikin Basirun adalah kandidat paket III yang saat ini menjabat direktur teknologi dan manajemen risiko BEI sejak Juli 2009.
VII. Direktur Keuangan dan SDMAnita mengawali karir sebagai auditor di Prasetio, Utomo & Co, dan kemudian mengembangkan karirnya ke dunia pasar modal di 2001 pada PT Ciptadana Securities sebagai Senior Manajer Akuntansi dan Keuangan serta menerima izin perantara perdagangan efek (WPPE) pada tahun 2002.
Selanjutnya Rudi Utomo yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI). Calon dari Paket III adalah Friderica Widyasari Dewi yangs ejak 2009 menduduki direktur pengembangan BEI. Sebelumnya di BEI Ia menjabat sebagai Corporate Secretary (2007-2009) dan Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI (2006-2007). Wanita sal Yogyakarta ini meraih gelar Master of Business Administration di bidang Keuangan dari California State University of Fresno, CA, AS.