Beli Lahan, Cowell Development Siapkan Rp150 Miliar
PT Cowell Development Tbk menyiapkan dana sekitar Rp150 miliar untuk membeli lahan (land bank) pada tahun ini terkait rencana pengembangan bisnis properti mereka.
"Lokasinya sebagian merupakan pengembangan dari proyek yang sudah ada (existing), sedangkan lainnya benar-benar baru," kata Direktur PT Cowell Development, Novi Imelly di Jakarta, hari ini.
Menurut dia, terdapat 300 hektar lahan potensial yang akan dibeli menggunakan dana internal perusahaan diantaranya berlokasi di proyek Serpong Kota Tangerang Selatan, Balikpapan Kalimantan Timur, Jakarta (Antasari dan TB Simatupang), Jawa Timur (Malang dan Surabaya), dan Pekanbaru Riau.
"Kalau yang sudah tersedia (existing) saat ini di proyek Borneo Paradiso (Balikpapan) 80 hektar, sedangkan di Serpong diantaranya Laverde masih ada 12 hektar, Melati 1,3 hektar, Serpong Terrace 1 hektar, dan Serpong Park 3 hektar," ujar dia.
Novi juga mengungkapkan untuk Borneo Paradiso, perseroan berencana untuk mengembangkan 45 hektar lagi. Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT Cowell Development Tbk, Darwin F Manurung dalam RUPS Jumat (29/6) mengatakan, agenda RUPS menyetujui laporan tahunan 2011 yang di dalamnya menyebutkan kenaikan pendapatan Rp181,2 miliar, naik 80,3 persen dibanding tahun 2010.
"Kami targetkan pendapatan tahun 2012 tetap mengalami kenaikan karena didukung bunga KPR yang masih rendah, kemudian kami juga berhasil melaksanakan serah terima proyek tepat waktu, serta proyek kami sebagian di lokasi strategis," kata Darwin.
Darwin mengatakan, proyek rumah tapak (landed residential) masih memberikan kontribusi besar bagi perusahaan, salah satunya Laverde di CBD Serpong Tangerang Selatan di atas lahan 12 hektar. 454 unit dibagi dalam 4 cluster.
Cowell, menurut Darwin lagi, pada kuartal I 2012 berhasil membukukan penjualan Rp64,3 miliar, naik 132,7 persen dibanding periode yang sama tahun 2011 Hal ini diikuti kenaikan laba bersih yang melonjak lebih dari tiga kali lipat pada periode yang sama, yakni dari Rp2,2 miliar menjadi Rp9,6 miliar, jelas Darwin.
Darwin juga mengungkapkan, dalam RUPS Jumat (29/6), pemegang saham menyetujui membagikan dividen 10 persen laba bersih 2011 yang mencapai Rp33,3 miliar (Rp3,3 miliar) atau Rp4,41 per lembar saham.
Kemudian sebagian dari laba bersih Rp100 juta untuk pembentukan dana cadangan, serta sisanya Rp29,8 miliar sebagai laba ditahan untuk memperkuat modal perusahaan, kata Darwin.
Sedangkan susunan komisaris dan direksi terjadi perubahan sebagai berikut Presiden Direktur Harijanto Thani, Direktur terdiri Novi Imelly dan Alexander Runtuwene. Kemudian untuk komisaris, Presiden Komisaris Baby Noviani, Komisaris Chairawan Nusyirwan, dan komisaris independen IB Oka Nila, papar Darwin