Indosat Tawarkan Obligasi Rp2,5 T
PT Indosat Tbk (ISAT) akan mengeluarkan obligasi dan sukuk ijarah dengan nilai total Rp2,5 triliun.
Nilai tersebut merupakan obligasi VIII tahun 2012 dengan total penerbitan sebesar Rp2 triliun dan suku dengan sisa imbalan ijarah sebanyak-banyaknya sebesar Rp500 miliar dan dengan jangka waktu selama tujuh tahun.
Dikutip dari prospektus ringkas yang diterbitkan perseroan di Jakarta, hari ini, obligasi akan diterbitkan dalam dua seri, yaitu seri A dengan jangka waktu tujuh tahun dan seri B dengan jangka waktu sepuluh tahun dengan kupon bunga tetap.
Perseroan akan menggunakan dana dari penerbitan surat utang tersebut sekitar 65 persen untuk melakukan pembayaran lisensi jaringan pada pemerintah. Pembayaran lisensi tersebut merupakan biaya hak penggunaan izin pita spektrum frekuensi radio penyelenggara jaringan bergerak selular di pita frekuensi radio 800MHz,900MHz dan 1.800MHz untuk periode 15 Desember 2011 dampai 14 Desember 2012.
Sementara, sekitar 25 persen dana hasil obligasi akan digunakan perseroan untuk pembelian Base Station Subsystem (BSS) yang bertujuan untuk menambah kapasitas di area dengan trafik tinggi dan juga memperluas jangkauan jaringan sebagai upaya untuk mengakuisisi pelanggan baru.
Sedangkan sekitar 10 persen sisanya bakal digunakan untuk melaksanakan opsi beli atas obligasi Indosat II tahun 2002 sebesar Rp200 miliar. Obligasi Indosat II seri B sendiri memiliki jangka waktu 30 tahun dengan tingkat bunga sebesar 16 persen per tahun dan akan jatuh tempo pada 6 November 2032.
Obligasi VIII tahun 2012 telah mendapatkan peringkat AA+ dan AA+ plus syariah untuk obligasi dan sukuk ijarah dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Pihak perusahaan menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT HSBC Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas dan PT Standard Chartered Securities Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter) perusahaan.
Masa penawaran awal obligasi akan dilakukan sejak 29 Mei sampai 8 Juni 2012. Sedangkan pernyataan efektif diharapkan sudah bisa didapat pada 18 Juni 2012 mendatang. Sementara masa penawaran umum akan dilakukan pada 20 sampai 22 Juni 2012 dan lalu proses penjatahan pada 25 Juni 2012. Diharapkan, proses pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah bisa dilaksanakan pada 28 juni 2012 mendatang.