Lebih Baik Urus Menstabilkan Harga bukan Koalisi
Menurut PKS, daripada ribut mengurusi status mereka di Sekretariat Gabungan (Setgab) partai koalisi, lebih baik pemerintah dan anggota koalisi yang lain lebih mengurusi kenaikan harga bahan kebutuhan pokok akibat isu penaikan harga BBM.
Wasekjen PKS Mahfudz Siddiq, menyatakan pihaknya sudah memantau dan mendapat laporan keluhan dari masyarakat soal harga barang-barang yang telanjur naik saat pemerintah mau mengumumkan penaikan harga BBM 1 April lalu.
Setelah ada keputusan rapat paripurna DPR terkait APBN Perubahan 2012 dan penaikan harga BBM yang ditunda, ternyata harga barang-barang tidak turun.
"Jauh lebih baik bagi pemerintah untuk mengurusi harga barang-barang yang sudah telanjur naik. Harus ada tindakan untuk menurunkan harga," kata Mahfudz di Jakarta, Jumat (6/4).
Dia menegaskan memperhatikan kehidupan rakyat jauh lebih penting daripada sekedar ribut-ribut mencari kekuasaan di internal Setgab.
Sementara berdasarkan pantauan di lapangan masyarakat memang mengeluhkan soal kenaikan harga barang-barang sejak rencana penaikan harga BBM bersubsidi 1 April 2012.
Tini, ibu rumah tangga di Bekasi, Jawa Barat, mengaku harga bahan kebutuhan pokok rumah tangga sudah naik sejak adanya isu harga BBM akan dinaikkan.
"Kenaikan harga hampir di semua barang kebutuhan pokok dapur. Tidak ada yang tak naik. Anehnya, harganya tak turun walau BBM tak jadi naik," kata Tini.
Fadli, seorang wirausahawan pengembang perumahan kecil-kecilan di Depok, Jawa Barat, juga menyampaikan hal senada, bahwa harga material bahan bangunan sudah naik sejak setidaknya tiga minggu yang lalu.
Sebagai contoh, harga semen naik Rp3,000 ke angka Rp59.000 per karung, sementara harga besi naik rata-rata 10% dalam seminggu terakhir ini.
"Sekarang harganya tetap walau BBM tak jadi naik. Kami sangat mengharapkan pemerintah bisa menstabilkan. Karena kami pun tidak bisa sesuka hati menaikkan harga ke konsumen," tutur Fadli.