"May Day", 100 Ribu Buruh Banjiri GBK
Sebanyak 100 ribu buruh akan membanjiri Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada peringatan hari buruh se-dunia (May Day), 1 Mei mendatang.
"Bisa dipastikan 100 buruh mulai jam 09.00 WIB akan rally dari Bundaran HI ke istana. Dan pada pukul 13.00 WIB akan mendeklarasikan manifesto buruh di Gelora Bung Karno," ujar Presiden Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSPI), Said Iqbal, dalam dialog nasional serikat buruh se-Indonesia, Kamis (26/4)..
Said mengatakan, dialog nasional ini telah menyepakati dua hal, yaitu akan keluar manifesto buruh Indonesia. "Ada 33 juta buruh formal dan 77 juta buruh informasi, berarti ada 117 juta buruh yang akan disatukan," ujarnya.
'Dialog nasional ini dihadiri serikat buruh paling representatif, dengan tiga konfederasi dan tujuh federasi serikat buruh, secara struktural sudah ada lima juta anggota bergabung," katanya.
Dialog tersebut juga menyepakati bahwa 1 Mei mendatang akan dideklarasikan Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) yang tujuannya mengawal manifest buruh.
"MPBI ini bukan gerakan struktural, ini gerakan non-blok, ini adalah payung gerakan, isu dan strategi bersama," ujarnya.
Andi Fani Nunawea, presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) mengatakan, MPBI sama sekali tidak mempunyai agenda untuk menurunkan pemerintahan SBY-Boediono.
"Pemerintah jangan khawatir, kami tidak pernah berniat menjatuhkan SBY-Boediono di tengah jalan, ini sama sekali bukan revolusi, tetapi kalau mereka tidak berbuat apa-apa akan ada eskalasi aksi yang akan semakin besar dari hari ke hari," ujarnya.
Mudafir, presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) mengatakan bahwa pada 1 Mei beberapa isu akan menjadi prioritas, termasuk pemberian upah yang layak, jaminan sosial dan penghapusan sistem outsourcing.
Sementara Said mengatakan bahwa pada deklarasi MPBI 1 Mei mendatang, para buruh juga akan memprotes kematian tiga Tenaga Kerja Indonesia yang ditembak polisi diraja Malaysia tiga minggu lalu.
"Kalau pemerintah tidak melakukan apa-apa kami akan lakukan aksi besar-besaran di istana dan Kedubes Malaysia, kalau perlu kami akan menuntut pemerintah untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia," tandasnya.