MPR Minta Cagub DKI Jaga SARA
Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Syaefudin mengingatkan para calon gubernur DKI Jakarta akan empat pilar berbangsa dan bernegara dengan menahan diri dan tetap menjaga pluralistis masyarakat dengan tidak melontarkan pernyataan yang berbau sara.
"Harus bisa tetap jaga pluralistis dan keutuhan masyarakat DKI Jakarta karena pilkada adalah memilih pemimpin bukan berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), melainkan kemampuan dan kapabilitas," kata Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Syaefudin usai membuka "Pelatihan untuk Pelatih Empat Pilar" di Jakarta, Jumat.
Pelatihan untuk pelatih kali ini diikuti oleh Muslimat Nahdlatul Ulama se-Indonesia. Pelatihan akan berlangsung selama tiga hari.
Lebih lanjut Lukman menjelaskan dalam beberapa pekan ini sudah ada indikasi yang mengarah ke sara. Lukman mengingatkan agar para elite, khususnya cagub dan juga tim suksesnya, bisa menyadari akan pentingnya menjaga kerukunan dan pluralistis.
Lukman mengingatkan agar semua pihak bisa kembali kepada empat pilar berbangsa dan bernegara.
"Memang sekarang dengan demokratisasi yang baik dan transparansi hal-hal yang berbau sara betul-betul harus dijaga karena justru akan kontraproduktif. Pilkada apalagi di ibu kota negara, soal etnisitas jangan jadi faktor orang untuk memilih," kata Lukman.
Lukman mewanti-wanti hal ini agar jangan sampai masyarakat tercerai-berai hanya karena pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah.
"Masyarakat juga jangan terpancing provokasi ini. Mari pilih kandidat sesuai dengan kapabilitas," kata Lukman.
Di sisi lain Lukman juga meminta KPU agar bisa memberikan peringatan dan sanksi yang tegas kepada siapa saja yang melanggar empat pilar berbangsa dan bernegara.
Namun, kata dia, harus juga ada kesadaran dari para elite khususnya para cagub untuk tak angkat soal sara itu.
"Dan, ini 'kan tak ada hubungan dengan keperluan pilkada," kata Lukman.