Pedagang Hayam Wuruk Keluhkan Pemprov DKI Tak Peduli Hongshui
Siang ini pedagang toko kawasan Gajah Mada Hayam Wuruk berkeluh kesah soal rencana peraturan daerah yang dianggap mereka merusak hongshui dan diyakini berdampak pada rezeki.
Rencana yang dikeluhkan itu adalah rencana kota pemerintah daerah DKI menaikkan trotoar di depan rumah toko mereka setinggi 25 centimeter.
"Ini depan toko masih milik kami dan dalam sertifikat masih masuk, keliru kalau menaikkan 25 centimeter, dua centimeter saja jadi masalah karena hongshui jalan enggak bisa lebih tinggi dari rumah," kata Lius Sungkarisma, Ketua Solidaritas juru parkir, Pedagang Kaki Lima, Pengusaha dan Karyawan Gajah Mada Hayam Wuruk, Glodok (Sojupek) kepada calon gubernur, Joko Widodo atau Jokowi saat bersilaturahmi di Jakarta, hari ini.
Menurut Lius, para pedagang toko kawasan Hayam Wuruk menilai pemerintah pimpinan Fauzi Bowo tidak mengerti kondisi kultural masyarakat Pecinan yang sangat meyakini Hongshui. "Chinatown ini jangan diobrak-abriklah," tegas dia.
Sementara itu, Jokowi mengatakan, masalah tersebut bukan tanpa jalan keluar. Dia harus mengerti duduk persoalan dan mengkomunikasikan kembali dengan para pedagang mengenai rencana tata kota penaikan tinggi trotoar tersebut.
"Nanti dicarikan jalan keluar, ada komunikasi dan kita berbicara dulu, yang paling penting itu," tutur calon yang diusung PDIP dan Gerindra itu.