Penembak dari 'Yaris Putih' Masih Gelap
Polda Metro Jaya mengakui kasus penembakan terhadap dua anggota TNI, yaitu Kelasi Sugeng Riyadi dan Prada Akbar Fidi Aldian oleh seseorang dari mobil Yaris putih, masih gelap. Hingga kini, tim penyidik gabungan dari Polda Metro Jaya dan Pomdan Jaya belum bisa menemukan pelaku penembakan dan pemilik mobil Yaris putih tersebut.
Begitu pun dengan keterangan dari dua korban penembakan. Penyidik masih menunggu kondisi kesehatan keduanya membaik.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, menerangkan, saat ini tim penyidik gabungan tengah berkonsentrasi meminta keterangan dari dua korban penembakan yang kini masih dirawat di RSPAD Gatot Subroto.
"Kalau kondisinya sudah membaik, baru kita akan minta keterangan dari keduanya. Kita fokus ke korban dulu, kita belum fokus ke pemilik mobil Yaris. TNI sudah bersedia memberikan waktu untuk penyelidikan terhadap keduanya, namun kondisi kesehatannnya belum memungkinkan," kata Rikwanto, Jumat (20/4).
Setelah mendapat keterangan korban, lanjut Rikwanto, pihaknya akan langsung melakukan olah TKP untuk mengetahui dari mana arah tembakan. Juga mengaitkannya pada keterangan masyarakat yang menjadi saksi mata saat peristiwa itu terjadi.
"Dalam olah TKP, nanti kita akan minta keterangan warga yang menjadi saksi mata, khususnya di mana posisi Yaris putih itu. Baru dari sana kita akan melangkah lebih lanjut penyelidikannya," ujarnya.
Terkait pelaku dalam Yaris putis adalah anggota polisi, Rikwanto enggan membeberkan lebih. Begitu juga dengan dugaan senjata api laras pendek yang ditembakkan dari jarak dekat.
"Belum. Belum ada informasi tentang hal itu. Jadi belum bisa diberitahukan pelakunya sipil atau non sipil. Begitu juga dengan jenis senjata yang digunakan belum tahu. Saya akan tanyakan juga pada penyidik gabungan apakah sudah menerima proyektil peluru," tukasnya.
Seperti diketahui, tiga kasus kejahatan gerombolan bermotor tersebut menyebabkan dua orang tewas, dan 15 lainnya luka-luka. Tak cuma itu, para penyerang juga menyebabkan banyak kerugian material. Yaitu, merusak satu mobil dan tujuh motor, membakar tiga motor, mencuri dua motor, dua telepon blackberry dan satu telepon seluer Samsung.
Kejadian itu diduga dipicu peristiwa tewasnya Kelasi Arifin, staf khusus Panglima Armada kawasan barat TNI AL, di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara, pada 29 Maret 2012 lalu.