Perdarahan di Otak, Sudomo Terbaring Lemah di RSPI
Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Pangkopkamtib era orde baru, Laksamana TNI (Purn) Sudomo (86), masih terbaring lemah di Ruang ICU Lantai II Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta, Senin (16/4).
"Kondisinya dibandingkan waktu masuk, sudah cukup stabil. Tapi, masih dalam perawatan intensif. Belum dalam kondisi aman," ujar anak Sudomo, Biakto Putra, kepada Beritasatu.com di Lobi ICU Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Senin (16/4).
Dikatakan Biakto, ayahnya mengalami perdarahan otak atau stroke. Kini, keadaannya masih lemah dan belum bisa berkomunikasi.
"Bapak sakit perdarahan otak atau biasa dikenal dengan stroke. Ya, ada perdarahan di kepalanya. Masih belum bisa berkomunikasi, ia masih tidur. Mungkin juga karena pengaruh obat. Sekarang sedang dalam perawatan tim medis," tambahnya.
Biakto menuturkan, kondisi ayahnya tiba-tiba turun saat akan mengikuti acara perkawinan di Taman Mini Indonesia Indah, Sabtu (14/4) malam. Sempat goyang, namun tak sampai jatuh.
"Sebenarnya bapak tak pernah sakit parah, namun tiba-tiba kondisinya drop pada saat acara perkawinan di Taman Mini. Bapak sempat goyang, tapi tak sampai jatuh. Kemudian, segera dibawa ke RSPI dan masuk ICU. Tiba di rumah sakit sekitar jam 21.00 WIB, langsung di scan," terangnya.
Beberapa kerabat Sudomo seperti, mantan Presiden Indenesia BJ Habibie, politisi senior Akbar Tanjung, dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Soeparno, datang menjenguk.
"Ada beberapa kerabat yang sudah datang menjenguk, seperti BJ Habibie. Pak Habibie datang kemarin malam. Lalu, Akbar Tanjung. Tadi siang, Kasal juga menjenguk," ungkapnya.
Sementara itu, menantu Sudomo, Djoko Tabiat mengatakan, mertuanya belum sadar sejak terserang penyakit stroke.
"Sejak datang ke rumah sakit, bapak belum sadar. Masih seperti orang tidur. Kami anak-anak, gantian menjaganya," sebutnya.
Kata Djoko, Sudomo orangnya sangat tertib dan organize. Semua terencana serta terjadwal.
"Bapak sangat tertib orangnya. Sangat organize. Makannya teratur. Pak Domo paling sehat di rumah. Kami sangat kaget, ia bisa jatuh sakit begini," tandasnya.
Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, belasan karangan bunga bertuliskan dukungan dan doa agar mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut tahun 1969 hingga 1973 itu cepat sembuh, berjajar di pintu masuk ruang ICU.
Sekitar pukul 18.00 WIB, beberapa kerabat dan keluarga nampak berdatangan menjenguk Sudomo.