"Kami membuat Chelsea terlihat biasa-biasa saja," kata Jesus.

Chelsea memastikan tempat di semifinal Liga Champions setelah mengalahkan Benfica 2-1 di Stamford Bridge, Kamis (5/4) dini hari. Chelsea pun unggul dengan agregat 3-1.

Meski tampil di depan publik sendiri, Chelsea justru langsung mendapat tekanan dari Benfica di awal laga. Seperti di leg pertama, Benfica lebih banyak menguasai bola dan permainan.

Namun, Chelsea mampu keluar dari tekanan dan mampu unggul terlebih dulu. Sebuah tusukan yang dilakukan Ashley Cole berbuah penalti setelah bek kiri Chelsea itu dijatuhkan Javi Garcia. Frank Lampard yang dipercaya menjadi algojo sukses melaksanakan tugasnya. Chelsea unggul 1-0 di menit ke-21.

Petaka bagi Benfica datang saat Maxi Pereira diusir wasit karena mendapat kartu kuning kedua pada menit ke-40. 

Bermain dengan sepuluh pemain, Benfica tidak mengendurkan tekanan. Beberapa kali mereka meenghadirkan ancaman bagi lini pertahanan Chelsea.

Tekanan yang dilakukan pun menemukan hasil saat laga tersisa sekitar lima menit. Menyambut umpan tendangan sudut Pablo Aimar, tandukan Javi Garcia tidak mampu ditahan kiper Petr Cech.

Semangat pemain Benfica bangkit usai gol tersebut. Namun, pada saat gencar menyerang, Chelsea kembali mencetak gol di akhir laga. Lewat skema serangan balik, Raul Meireles melepas tendangan keras yang menembus pojok gawang.

Chelsea pun meraih tiket ke semifinal Liga Champions untuk keenam kalinya dalam sembilan tahun. Di semifinal, Chelsea sudah ditunggu juara bertahan Barcelona.

Usai laga, pelatih Benfica, Jorge Jesus menilai pasukannya tampil lebih baik ketimbang Chelsea, persis seperti laga pertama.

"Kami menjadi tim terbaik, baik di Lisabon ataupun London. Kami bermain dengan sepuluh pemain nyaris separuh laga dan kami masih tampil lebih baik. Kami membuat Chelsea terlihat biasa-biasa saja," kata Jesus.