Siap Dibina
Sangat membahayakan jika hobi tidak tersalur secara benar. Misalnya warga yang cepat naik emosi dan gampang menampar atau memukul pihak lain itu sangat membahayakan warga lain.
Mereka yang suka melakukan kekerasan seperti itu mesti diajak bicara untuk diarahkan pada hal-hal yang bermuatan olahraga serta mendatangkan uang. Yang suka berkelahi perlu dididik menjadi petinju profesional. Memutar haluan dari aksi negatif ke positif. Kadangkala perilaku ini terjadi karena kekurangan ruang mewujudkan ekspresi.
Begitu juga aksi geng motor. Dalam sepekan ini, aksi kelompok bermotor semakin merajalela dan sudah kriminal. Sangat miris membaca aksi brutal kelompok bermotor yang menyebabkan Anggi Darmawan (22) tewas setelah ditusuk di Jalan Pramuka, Jakarta kemarin.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Rikwanto menyatakan Anggi merupakan korban rentetan dari Seven Eleven (Salemba Raya, Senen). Sekitar pukul 03.00, kelompok bermotor melakukan pengeroyokan sepanjang Jalan Pramuka. Anggi Darmawan dan Hendi Haryanto mengalami luka senjata tajam, dua motor dibakar dan tiga motor lainnya dirusak.
Pengeroyokan juga terjadi di Jalan RE Martadinata yang melibatkan 200 pengendara sepeda motor membawa parang, kayu, dan lainnya datang dari arah Kemayoran ke RE Martadinata Permai. Lagi-lagi di sini ada tiga menjadi korban yang luka tusuk atau luka robek karena dipukul.
Tidak hanya warga sipil yang disasar sebagai korban kekerasan kelompok bermotor, dua anggota TNI yakni Prada Akbar Fidi Aldian anggota Yonif Linud 503 Kostrad dan Klasi Sugeng ditembak oleh orang yang tak dikenal dari mobil Yaris. Paling kurang, belasan warga menjadi sasaran kelompok bermotor. Sesuatu hal yang mengkhwatirkan.
Kekerasan geng motor sudah sangat mengganggu ketertiban masyarakat. Ini bukan lagi kenakalan remaja atau pemuda yang mencari identitas diri. Sebagaimana diketahui, balapan liar yang dilakukan oleh berbagai geng motor pada malam hari ada unsur judi. Ada segepok uang yang berputar dalam roda-roda gila itu. Memacu sepeda motor bukan sekedar memompa adrenalin.
Pembalap liar ini mengejar taruhan sambil berjudi dengan nyawa alias keselamatan. Nama saja balapan liar yang melupakan keselamatan yang membawa sepeda motor serta warga yang menyaksikan aksi kebut-kebutan.
Karena itu, tindakan Rikwanto mengadakan penjagaan dan patroli bersama untuk memburu pelaku mesti dilaksanakan secara berkesinambungan. Segudang perangkat hukum sudah disiagakan untuk mereka dengan jeratan Pasal 170 atau Pasal 351 terkait perusakan, penganiayaan, pencurian dan lainnya dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun bui
Apakah dengan memburu geng motor yang bermasalah serta mengirim ke penjara, maka persoalan berakhir? Untuk sementara berhenti aksi balapan liar atau kekerasan terhadap geng motor lain. Karena itu, kita meminta polisi untuk melakukan pembinaan kepada geng motor serta penerapan hukum.
Balapan liar yang dilakukan saban malam bisa dipindahkan ke jalur resmi baik untuk latihan maupun adu kecepatan. Dengan demikian kebut-kebutan tidak mengganggu kenyaman warga yang beristirahat pada malam hari, tidak membahayakan pengguna jalans serta keselamatan nyawa yang bersangkutan.
Kita sadar bahwa lebih banyak penduduk dunia yang menemui ajal di jalan raya daripada yang gugur berdarah-darah di medan pertempuran.
Setiap geng motor memiliki struktur organisasi dari ketua dan lain-lain untuk memudahkan koordinasi dengan polisi. Sekali lagi, kelompok motor harus dibina, bukan dibinasakan.