Survei LSI Unggulkan Foke-Nara
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan, pasangan incumbent calon gubernur DKI Jakarta dan wakilnya, Fauzi Bowo (Foke) dan Nachrowi Romli (Nara) mengungguli kandidat lainnya dalam persaingan Pilkada DKI.
Hasil itu didapat pada survei yang dilakukan terhadap 440 warga Jakarta, pada kurun waktu 26 Maret hingga 1 April 2012, bekerja sama dengan Cikom LSI, yang khusus menangani Pilkada Jakarta. Metode Survei dilakukan dengan multistage random sampling.Marin error sebesar 4,8 persen.
Menurut peneliti LSI, Toto Izul Fattah, dari enam pasangan, Fauzi-Nara dinilai masih lebih pantas dan mendapatkan elektabilitas hingga 49,1 persen. Disusul pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahja Purnama (Ahok) 14,4 persen. Kemudian pasangan Hidayat Nur Wahid (HNW) dan Didik J.Rachbini 8,3 persen, Faisal Basrie-Biem Benjamin 5,8 persen, Alex Noerdin-Nono Sampono 3,9 persen, lalu Hendardji Soepandji dan Ahmad Riza Patria, 1,2 persen. Sementara, sebanyak 17,4 persen responden mengatakan belum memutuskan atau merahasiakan pilihan.
"Di antara enam pasangan calon, Fauzi Bowo-Nara adalah calon gubernur dan wakil gubernur yang paling didukung," ujar Toto di kantor lembaga tersebut di kawasan Rawamangun, Minggu (8/4).
Dia menuturkan, berdasarkan survei tersebut, ada empat hal yang membuat pasangan incumbent unggul. Pertama, Foke dikenal pemilih Jakarta di atas 90 persen karena sudah menjadi gubernur. Sementara calon lainnya hanya dikenal oleh publik Jakarta di bawah 70 persen.
Kedua, Foke dinilai paling disukai karena alasan lebih dikenal. Ketiga, secara umum publik Jakarta menurut LSI diatas 50 persen puas terhadap kinerja Foke. publik menilai soal banjir, macet dan sampah memang tak mudah ditangani.
"Terlepas dari kontroversi Fauzi Bowo selaku gubernur Jakarta periode 2007 hingga 2012, secara umum publik puas dengan kinerja Fauzi Bowo," kata Toto.
Keempat, Meski publik belum puas dengan kinerja Fauzi Bowo, namun dibandingkan dengan calon lain, calon incumbent ini dinilai lebih berpengalaman.
"Jika tak ada blunder dari Fauzi-Nara dan tak ada gebrakan dasyat dari pesaing, kami berani memberikan kesimpulan bahwa Fauzi Bowo posisinya tak akan berubah menjadi ranking satu," tutupnya.