Survei Membuktikan Perempuan Lebih Bermoral dari Lelaki
Temuan ini diperoleh dari penelitian yang mengukur respon atas pertanyaan-pertanyaan tentang kejujuran dan kompetensi, yang memperlihatkan perempuan lebih cenderung membuat keputusan berdasarkan efek keputusan tersebut bagi orang lain.
Penelitian ini juga memperlihatkan petunjuk moral bagi lelaki dan perempuan, berubah seiring usia, menjadi kurang patuh namun lebih mampu menggunakan alasan, hingga mereka mencapai kondisi “puncak kekuatan intelektual dan moral” pada awal usia 60-an.
Profesor Roger Steare mendasarkan konklusinya ini pada “tes Moral DNA” yang ia kembangkan empat tahun lalu untuk mengukur perubahan pada sistem nilai orang-orang.
Sekitar 60.000 sukarelawan di seluruh 200 negeri telah mengikuti kuis ini, meliputi beragam pekerjaan dan status sosial untuk membantu memahami apa yang mempengaruhi moralitas.
Partisipan diminta untuk membuat pendapat tentang pekerjaan dan rumah tinggal mereka, termasuk penilaian terhadapa apakah mereka yang berada di sekitar mereka, menilai mereka jujur.
Mereka kemudian mengukur pernyataan seperti “Aku baik dalam mengendalikan diri” dan “Aku selalu menghargai kepercayaan orang lain terhadapku” untuk menentukan hasil.
Akhirnya, mereka dicantumi label sebagai salah satu dari enam tipe kepribadian: filsuf, hakim, malaikat, guru, penegak, penjaga.
Profesor Steare kepada Daily Mail menyatakan bahwa perempuan cenderung memilih untuk membuat keputusan mereka berdasarkan pada bagaimana pengaruhnya bagi orang lain – yang mana cenderung memproduksi keputusan yang lebih baik – sementara lelaki memiliki pendekatan yang lebih individual dan lebih egois.
“Yang terlihat di sini adalah ketika itu menyangkut pekerjaan, lelaki harus menjadi dewasa, menempatkan ego mereka ke sisi lain dan memperlihatkan sedikit kerendahan hati dan belas kasihan – kualitas yang sebagian besar mereka miliki di kehidupan pribadi namun dikesampingkan ketika mereka berada di kantor,” ujar Steare.