Survei UI: Warga Ragu Cagub Bisa Atasi Masalah Jakarta
Sebuah survei yang dilakukan oleh Pusat Kajian Politik Fisip UI (Puskapol) menunjukkan seluruh kandidat calon gubernur DKI Jakarta masih dianggap belum mampu mengatasi permasalahan yang ada di Jakarta hingga tuntas.
Survei ini menunjukkan sebanyak 59,2 persen dari responden menyatakan masih bimbang atau belum tahu apakah figur-figur yang akan bersaing dalam pemilukada DKI Jakarta nanti dianggap mampu membereskan sederet masalah Jakarta.
"Hanya seperempat responden (23 persen) yang sudah menetapkan pilihan dengan menjawab ada yang mampu dari enam bakal pasangan calon tersebut. Disisi lain, ada 17,6 persen yang merasa skeptis dengan menilai tidak ada kandidat yang mampu atasi masalah Jakarta," ujar Dirga Ardiansa, salah satu peneliti Puskapol UI.
Survei yang dilakukan dengan teknik Stratified Random Sampling dimana pemilihan responden dilakukan secara acak pada populasi warga Jakarta yang memiliki telepon (fixed line) yang terdaftar pada white pages Telkom, berhasil mengumpulkan 742 responden dengan proses wawancara melalui telpon dari 12-17 April 2012.
Sementara itu, responden ketika dimintai menyebutkan tiga masalah utama di DKI Jakarta, maka lebih dari seperempat responden atau sekitar 25,02 persen menjawab kemacetan.
"21,67 persen setelah itu adalah banjir dan disusul dengan permasalahan lingkungan, seperti sampah, air, abrasi, polusi, emisi berada di posisi ketiga, atau sekitar 10,89 persen," jelas Dirga.
Mengacu pada data tersebut, tambahnya sebagai sebuah kota metropolitan dengan kompleksitas masalah yang dirasakan warganya tersebut maka kepemimpinan menjadi faktor strategis dalam membenahi segala rupa permasalahan tersebut.
"Dalam konteks inilah (semestinya) persaingan merebut posisi pemimpin Jakarta diposisikan sebagai persaingan ide atau gagasan dan platform program untuk mengatasi deretan masalah tersebut," tandasnya.