Tinggal di Kota Tingkatkan Risiko Terkena Penyakit Jantung
Tidak hanya meningkatkan level stres dan memengaruhi kesehatan paru-paru, namun para peneliti menemukan, tinggal di wilayah perkotaan juga meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Ditemukan, orang yang tinggal di wilayah perkotaan berisiko mengalami masalah peningkatan jumlah kalsium dalam arteri dua kali lebih banyak ketimbang yang tinggal di wilayah pinggiran kota.
Kondisi peningkatan jumlah kalsium dalam darah bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Makin tinggi jumlah kalsium dalam pembuluh darah, risiko terkena masalah penyakit jantung, termasuk serangan jantung, meningkat.
Kesimpulan ini didapat sekelompok peneliti dari Svendhorg Hospital di Denmark bicara kepada 1.225 lelaki dan perempuan berusia antara 50-60 tahun yang seperlimanya merupakan penduduk di wilayah perkotaan.
Meski faktanya tak ada partisipan yang mengalami gejala penyakit jantung, namun 43 persen dari keseluruhan partisipan mengalami kondisi coronary artery calcium (CAC).
Studi menunjukkan, orang yang tinggal di pusat kota, 80 persennya mengalami CAC ketimbang yang tinggal di tempat selain pusat kota.
Perokok, usia, dan diabetes adalah orang-orang yang umumnya mengalami masalah CAC.
Kepala peneliti, dr Jess Lambrechtsen menjelaskan, "Studi kami menunjukkan, tinggal di pusat kota dan faktor-faktor risiko tradisional penyakit jantung hanya dihubungkan dengan kondisi CAC dan khusus pada subyek yang berusia paruh baya dan sengaja dipilih yang tidak menunjukkan gejala penyakit jantung."
Beberapa faktor penyebab penyakit jantung yang lebih tinggi di wilayah perkotaan dibanding wilayah pemukiman lain; polusi suara, tingkat stres, serta polusi udara.
"Namun, level stres para responden yang tinggal di perkotaan justru didapati tidak setinggi yang tinggal di wilayah selain perkotaan. Detak jantung, yang juga adalah faktor stres, ternyata sama saja pada semua grup," katanya.
Para peneliti menduga, risiko ini meningkat karena masalah polusi udara. Namun belum jelas benar hubungan antara polusi udara dan CAC, dan masih akan dilakukan penelitian lebih lanjut lagi.