Tunda Kehamilan Picu Memiliki Anak Kembar
Terapi kesuburan menjadi pemicunya.
Perempuan yang kesulitan atau menunda kehamilannnya hingga usia 30-an, lebih mungkin untuk memiliki anak kembar.
Demikian hasil penelitian terkini yang dilakukan oleh Michigan State university, Amerika Serikat.
Dibandingkan dengan tiga dekade lalu, jumlah kelahiran kembar di Amerika Serikat kini hampir mencapai dua kali lipat.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Michigan State University menemukan, bahwa saat ini satu dari 30 bayi di Amerika Serikat terlahir kembar, sedangkan pada tahun 1980 hanya satu dari 53 bayi yang terlahir kembar.
Para ilmuwan mengatakan, faktor utama yang menyebabkan adanya peningkatan jumlah bayi kembar, karena semakin banyak perempuan di AS yang menjalani perawatan kesuburan, karena mereka kesulitan hamil setelah berusia 30.
Dokter mengatakan, temuan ini memiliki implikasi kesehatan dan biaya, karena dengan kondisi tersebut perempuan lebih berisiko dikaruniai anak kembar.
"Sebelum 1980, kejadian perempuan memiliki anak kembar di AS stabil sekitar dua persen dari semua kelahiran, tetapi telah meningkat secara dramatis dalam tiga dekade terakhir," kata Dr Barbara Lukas, yang memimpin penelitian tersebut.
Dia mengatakan dalam konferensi di Italia, bahwa jumlah kelahiran anak kembar meningkat pada perempuan dari segala usia, terutama mereka yang berusia lebih dari 30.
Perempuan yang kesulitan atau menunda kehamilannnya hingga usia 30-an, lebih mungkin untuk memiliki anak kembar.
Demikian hasil penelitian terkini yang dilakukan oleh Michigan State university, Amerika Serikat.
Dibandingkan dengan tiga dekade lalu, jumlah kelahiran kembar di Amerika Serikat kini hampir mencapai dua kali lipat.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Michigan State University menemukan, bahwa saat ini satu dari 30 bayi di Amerika Serikat terlahir kembar, sedangkan pada tahun 1980 hanya satu dari 53 bayi yang terlahir kembar.
Para ilmuwan mengatakan, faktor utama yang menyebabkan adanya peningkatan jumlah bayi kembar, karena semakin banyak perempuan di AS yang menjalani perawatan kesuburan, karena mereka kesulitan hamil setelah berusia 30.
Dokter mengatakan, temuan ini memiliki implikasi kesehatan dan biaya, karena dengan kondisi tersebut perempuan lebih berisiko dikaruniai anak kembar.
"Sebelum 1980, kejadian perempuan memiliki anak kembar di AS stabil sekitar dua persen dari semua kelahiran, tetapi telah meningkat secara dramatis dalam tiga dekade terakhir," kata Dr Barbara Lukas, yang memimpin penelitian tersebut.
Dia mengatakan dalam konferensi di Italia, bahwa jumlah kelahiran anak kembar meningkat pada perempuan dari segala usia, terutama mereka yang berusia lebih dari 30.