161 Ribu Buruh Se-Indonesia Unjuk Rasa
Tercatat sedikitnya 161 ribu buruh yang turun ke jalan menyatakan tuntutannya.
"Hingga siang ini, berkat kerja sama seluruh elemen, tidak ada kejadian menonjol. Kejadian di Medan bukan penutupan akses Bandara oleh buruh, tapi Jalan Imam Bonjol (yang menuju Bandara) sengaja ditutup petugas untuk mencegah demonstran masuk. Pengguna bandara lewat jalan samping, yakni Jalan Mustar," kata Karo Penmas Polri Brigjen Muhammad Taufik di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/5).
Selain di Medan, Sumatra Utara, Taufik mengatakan, delapan belas provinsi lain yang diramaikan dengan aksi demo adalah DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, DIY, Riau, Sumatra Selatan, Bali, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Lampung, Sulawesi Selatan, Kalimantah Barat, Jambi, Gorontalo, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
Dari sembilan provinsi itu, massa terbanyak ada di DKI Jakarta dengan 36 ribu orang, Sumut 25 ribu orang, Jatim sekitar 30 ribu, dan Jabar 22 ribu.
"Yang lainnya hanya 6 sampai 5 ribu. Isu yang mereka angkat umumnya adalah soal peningkatan kesejahteraan, penghapusan outsourcing, dan tuntutan 1 Mei sebagai hari libur," tambah Taufik.
Ia menjelaskan aparat polisi yang diterjunkan ke lapangan tidak membawa peluru tajam. Mereka hanya dilengkapi dengan alat pengendali massa, senjata laras licin untuk melontarkan gas air mata, dan water canon.
Setiap Polda menurunkan 2/3 kekuatan. Khusus untuk Polda Metro ada 20 SSK (satuan setingkat kompi; 1 SSK sekitar 100 orang) Brimob Polri ditambah 14 SSK Brimob Polda Metro, 7 SSK Sabhara, 6.000 anggota Polres se-Jakarta, 350 orang pengamanan tertutup, dan 15 SSK anggota TNI.
Adapun, aparat TNI, bertugas menjaga objek vital nasional. Sesuai aturan, tidak boleh berdemonstrasi di istana negara, pelabuhan laut, pelabuhan darat, pelabuhan udara, stasiun kereta api, dan rumah sakit.