50 Perupa di Spirit Sleman Sembada Nusantara
Sebanyak 50 perupa dari berbagai daerah akan memeriahkan pameran lukisan bertajuk "Spirit Sleman Sembada Nusantara" yang berlangsung di "Roemah Pelantjong" Jalan Magelang, Sleman pada 23-29 Mei 2012 dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Sleman ke-96.
"50 perupa yang akan memeriahkan pameran ini berasal dari Yogyakarta, Banjarnegara, Klaten, Kediri, Blitar, Pati, Bali, Bandung dan. Jakarta," kata salah satu panitia pameran "Spirit Sleman Sembada Nusantara" Djoko Sardjono, Jumat.
Menurut dia, perupa tersebut di antaranya Godod Sutejo, Suwaji, Soetopo, Sun Ardi, Mahyar, Endang Sri Hsatuti, Sumaryo Hadi, Effendi Saleh dan Bambang Waskito.
"Memang karya seni, tidak mengenal domisili. Karya seni terbebas dari beban identitas keruangan yang bersifat spasial geografis. Apalagi status administratif. Bahkan, rujukan keruangan geografis-administratif tentang asal muasal karya seni pun menjadi sangat bias tatkala karya seni itu dipergaulkan dan dipergulatkan dalam dinamika dialog lintas budaya," katanya.
Ia mengatakan, penyebutan "seni rupa Sleman" hanyalah sebuah pemudahan penyebutan dengan tidak menaruhkan beban-beban kewilayahan administratif pemerintahan.
"Karena itu, 'seni rupa Sleman' semata-mata dimaknai sebagai dinamika aktivitas seni rupa di Kabupaten Sleman," katanya.
Ia mengatakan, pameran seni rupa di Roemah Pelantjong, ini dapat dikatakan sebagai suatu cara para perupa (dari manapun datangnya) berhimpun menggalang penguatan aktivitas kesenirupaan di wilayah Kabupaten Sleman.
"Mungkin, baru kali ini hari jadi Kabupaten Sleman 'dimeriahkan' dengan pameran seni rupa. Pameran ini akan dibuka langsung Bupati Sleman Sri Purnomo," katanya.
Djoko mengatakan, teknis penyelenggaraan digalang para perupa sendiri, bahkan gagasan dan format penyelenggaraannya pun ditentukan dan dirumuskan para perupa.
"Tatkala gagasan dan format pameran ini dikomunikasikan dengan pihak Pemerintah Kabupaten Sleman dan Panitia HUT ke-96 Tahun 2012, langsung mendapatkan respon positif," katanya.
Ia mengatakan, pameran kali ini dapat menjadi momentum guna memperlihatkan bahwa "keberdiaman" seni rupa di Sleman itu bagaikan dinamika magma Gunung Merapi, berkekuatan besar dan bergemuruh.
"Pameran ini menjadi spirit penanda peningkatan aktivitas kesenirupaan di Sleman. Untuk itu, perlu didorong terciptanya iklim dan ruang kreatif yang lebih luas hingga Sleman menjadi 'rumah ramah seni rupa' dalam segala segi dan aspeknya," katanya.