Angkutan Umum Jakarta Akan Difungsikan Sebagai 'Feeder'
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajak perusahaan angkutan umum terlibat dalam memperbarui sistem angkutan massal terintegrasi untuk memecahkan masalah kemacetan di ibu kota.
Dalam sistem angkutan massal terintegrasi, nantinya angkutan penumpang di perbatasan Jakarta tidak lagi terpisah dengan angkutan umum di Jakarta, kata Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, di pool bus Mayasari Bhakti Jalan Raya Bogor KM 24, Sabtu (26/5).
Untuk itu perlu peningkatan kualitas armada agar secara fisik mampu berfungsi sebagai "feeder" Transjakarta, kata Fauzi Bowo yang akrab disapa Foke.
"Ini yang diharapkan warga Jakarta dan orang yang tinggal di sekitar Jakarta," kata Gubernur.
Menurut dia, kemacetan bukan persoalan baru di ibu kota. Penambahan jumlah kendaraan bermotor yang masuk ke Jakarta serta ketidakdisiplinan pengendara menambah ruwet lalu lintas.
"Saya ingin tekankan lagi bahwa urusan transportasi memang urusan benang kusut. Insya Allah sebentar lagi tidak kusut, tapi tidak bisa besok langsung beres. Yang penting dibereskan bersama," katanya.
Rencananya, sejumlah angkutan umum akan difungsikan sebagai "feeder" atau kendaraan pengumpan Transjakarta.
Perseroan Terbatas (PT) Mayasari Bhakti telah menambah 100 bus baru dari 1.200 bus yang telah dimilikinya. Bus-bus itu diharapkan dapat mendongkrak pelayanan transportasi untuk warga Jakarta.
Foke mengatakan bahwa kualitas armada perlu ditingkatkan agar warga Jakarta merasa nyaman dan aman menggunakan angkutan umum.
Mobilitas warga Jakarta dan orang di sekitar Jakarta nantinya diharapkan lebih bergantung pada angkutan umum massal.