Argumentasi Menkumham Soal Corby Dinilai Mengada-ada

Minggu, Mei 27, 2012 0 Comments



Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin. FOTO: ANTARA
Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin. FOTO: ANTARA
Menkumham mengada-ada ketika mengatakan beberapa negara tidak lagi  mengkategorikan ganja sebagai narkotika

Penjelasan pemerintah tentang alasan dibalik pemberian grasi untuk  terpidana narkotika Schapelle Leigh Corby tidak layak dipercaya. Bahkan  penjelasan Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin tak lebih dari upaya  pelintiran persepsi tentang sanksi hukum yang menjerat Corby.
 
"Menkumham mengada-ada ketika mengatakan beberapa negara tidak lagi  mengkategorikan ganja sebagai narkotika. Bahkan hukuman atas kepemilikan  ganja diringankan atau dihapuskan. Itu tak benar," kata Anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo, hari ini.
 
Politisi asal Partai Golkar itu menyatakan dengan argumentasi seperti itu, Amir tampak mencoba memelintir persepsi publik yang terlanjur berpendapat bahwa pemberian grasi untuk Corby bertentangan dengan komitmen nasional memerangi jaringan narkotika internasional dan sel-selnya di dalam negeri.
 
Kebijakan grasi Corby itu juga menyimpang bila dihadap-hadapkan langsung  pada inisiatif  Amir menerbitkan kebijakan pembatasan remisi bagi  terpidana korupsi, teroris dan terpidana narkoba.
 
Dia melanjutkan bahwa bagi pihaknya, keputusan grasi Corby dan pernyataan pembelaan dari Menkumham adalah agak berlebihan.
 
Tugas sebenarnya dari Menkumham seharusnya cukup sekedar memperlakukan  Corby dengan manusiawi, baik saat dia dalam kondisi fisik sehat-bugar  maupun ketika dia dalam kondisi fisik tidak prima karena sakit-sakitan.
 
"Hak-hak asasinya sebagai manusia berstatus terpidana harus dipenuhi dan  dihormati. Itulah kewajiban Indonesia yang harus dilaksanakan Amir melalui Ditjen Pemasyarakatan dan manajemen LP Kerobokan, Bali," tutur Bambang.   
 
Sebagai contoh, kalau Corby sakit, Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM harus memastikan bahwa Corby mendapat dan menerima layanan medis yang layak agar dia bisa sembuh.
 
Menjadi aneh ketika pemerintah, melalui Kemenkumham, justru memberikan sesuatu yang berlebihan dan menyakiti hati masyarakat.
 
"Jadi kerjaan mereka bukan memberi rekomendasi kepada presiden agar dia  mendapatkan grasi yang berpotensi melukai rasa keadilan masyarakat dan  merusak semangat pemberantasan narkoba," tandas Bambang.

 

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.