Beragam Tipe Bos dan Cara Menghadapinya
Orangtua dan pasangan hidup memiliki hubungan otoritas yang tinggi dalam hidup seseorang. Tetapi, bila ingin, seseorang bisa menghindari pasangan hidup atau orangtua itu dengan mangkir melakukan sesuatu.
Namun, ada satu otoritas dalam hidup yang cara menghadapinya butuh sedikit upaya berbeda; atasan atau bos di kantor.
Jika ingin bisa tetap memiliki penghasilan, karyawan harus menjaga perasaan atasan. Ada beberapa atasan yang menyenangkan diajak bekerja, ada pula yang sulit diajak bekerjasama. Berikut ini tips menghadapi beberapa tipe atasan dari life coachasal India, Malti Bhojwani:
Ingkar Janji
Adalah hal yang menyebalkan ketika seorang atasan mengingkari janjinya. Terutama bila janji itu mengganggu ritme banyak pihak, termasuk hak pribadi bawahannya.
Jika Anda berhadapan dengan tipe bos seperti ini, disarankan untuk selalu memastikan segala janji yang ia berikan tertulis dalam bentuk email dan teruskan ke berbagai pihak terkait.
Bila ia berjanji angka gaji yang lebih besar bila Anda berhasil mencapai target tertentu, pastikan Anda selalu mengirimkan data-data pencapaian setiap bulanan kepadanya. Sesekali, ingatkan janjinya kepada Anda itu.
Bila Anda yakin hasil kerja selama ini sudah cukup bagus, berikan pujian untuk diri sendiri dan utarakan nilai baik Anda bagi perusahaan itu kepada bos.
Sahabat
Mungkin jarang terdengar, tetapi atasan-atasan tipe seperti ini ada. Tipe yang menganggap dirinya adalah sahabat karib karyawannya.
Tipe ini umumnya akan membentuk hubungan layak sahabat dengan beberapa karyawannya. Entah itu dengan sering pergi bersama karyawannya di luar jam kantor, atau hal-hal lainnya.
Kesannya memang seru, namun bila ia merasa Anda harus menceritakan segala yang berhubungan dengan hidup Anda, termasuk masalah pribadi, atau memaksa Anda pergi bersamanya setiap hari, itu bisa jadi hal yang menyebalkan.
Menurut Bhojwani, atasan tipe seperti ini seperti tidak memiliki kehidupan. Disarankan untuk membatasi informasi personal yang dibagi dan jaga agar kehidupan pekerjaan serta profesional terpisah. Anda bukan bersikap kasar, hanya membuat batasan.
Penghina
Coba ingat kata-kata yang dikeluarkan atasan Anda secara langsung. Apakah selalu bersifat hal-hal kasar dan menghina? Jika ya, maka bisa jadi tipe ini adalah tipe yang penghina. Tipe ini adalah yang seakan selalu ingin merendahkan orang lain.
Jika sudah mendeteksi atasan Anda adalah tipe seperti ini, cara terbaik adalah dengan membatasi interaksi dengannya. Latihlah cara berkomunikasi secara langsung dan efektif dengannya. Hindari bicara terlalu lama.
Si pemuja angka
Meski sudah bekerja sungguh keras dan semua orang tahu hasil kerja keras, tetapi si bos tetap menekan Anda dengan data-data angka yang sedikit menurun.
Tipe bos seperti ini, menurut Bhojwani, tidak mengerti banyak hal kecuali statistik atau angka. Keringat dan darah yang sudah Anda curahkan hanya cairan baginya.
Disarankan, untuk selalu menyusun laporan perbandingan antara yang Anda dapatkan dengan kompetitor. Dokumentasikan/catat segala hal yang berkaitan dengan upaya, termasuk jumlah jam atau percobaan yang Anda keluarkan untuk kesuksesan proyek tersebut.
Antara ada dan tiada
Jika orang yang bisa Anda andalkan kala menghadapi krisis di kantor hanya diri sendiri, artinya Anda mengalami masalah sindrom bos yang antara ada dan tiada.
Si bos, entah mengapa, sangat jarang di kantor. Jika beruntung, Anda akan mendengar kabar dirinya lewat update di akun Twitter atau Facebook miliknya.
Cara terbaik untuk menghadapinya adalah memintanya menghadiri rapat rutin mingguan. Cobalah untuk tidak mengungkap hal-hal buruk setiap kali ia pergi. Ada kemungkinan, si bos seperti itu karena ia tak menyadari Anda membutuhkannya.
Pemarah
Jika Anda merasa tak pernah sekali pun melihat si bos tersenyum atau tertawa selama bertahun-tahun ini, maka kemungkinan terbesar, Anda memiliki atasan yang pemarah. Apalagi bila yang ia lakukan hanya berteriak dengan emosi meledak-ledak.
Ada pepatah, bahkan batu yang keras sekali pun bisa berlubang oleh air yang terus menetes. Cobalah untuk terus tersenyum padanya. Bicara dengan nada baik dan tenang kala berbicara dengannya.
Tipe pemarah seperti ini kemungkinan terbesar berpikir, satu-satunya cara untuk mengeluarkan emosi hanya lewat marah.
Jangan ragu untuk menawarkan bantuan atau kasih. Kadang, refleks manusia ketika menghadapi orang yang marah adalah dengan kembali marah. Ini akan menjadi siklus berulang yang tiada akhir.
Hanya butuh satu orang untuk menyetir hubungan itu menjadi hal yang lebih menyenangkan.
Sangat lembut
Tipe ini sangat lembut bahkan bisa berulang kali minta maaf saat menyuruh Anda melakukan sesuatu, sering dimanfaatkan oleh orang lain, tak jarang pula Anda merasa kasihan padanya.
Cara terbaik adalah dengan mencoba memberinya semangat dan menunjukkan sisi terbaiknya, termasuk mengungkap apresiasi untuknya. Upayakan untuk membuat si bos terlihat baik di hadapan teman-teman atau bos yang lebih tinggi.
Pengkritik
Tipe ini selalu ingin segalanya berjalan seperti yang ia inginkan. Jika Anda melakukan satu tindakan, tipe ini akan mengkritik dan mengatakan Anda seharusnya melakukan hal berbeda. Mereka selalu menemukan hal yang salah.
Cara terbaik adalah dengan mengkomunikasikan keberatan Anda dengan caranya selalu mengkritik setiap langkah yang Anda lakukan. Mintalah aturan atau tata cara yang Anda inginkan bila ia terus mengkritik.
Pelupa
Bukan bermaksud melupakan, tetapi ada tipe orang yang memang kesulitan untuk mengingat banyak hal. Jangankan mengenai ide dari Anda, rapat penting pun bisa terlupakan olehnya.
Hal terbaik yang bisa Anda lakukan untuk tipe bos yang sering lupa adalah dengan mengirimkan pengingat, email, catatan, dan sebagainya. Bicaralah kepada kolega-kolega Anda untuk mendukung atasan tipe ini.
Sadarilah, bila ia berada di posisinya karena suatu alasan. Bila bukan karena urusan KKN, kemungkinan terbesar ia ada di posisinya sekarang karena ia punya keahlian tertentu. Jika ia sering lupa informasi penting, bicarakan padanya dan susun struktur terbaik bersamanya. Dengan membantunya, Anda juga membantu diri sendiri.