Menurut psikolog.

Apakah berhubungan intim dapat membuat anda seperti kecanduan narkoba?  Seth Meyers, seorang psikolog pernah menuliskannya dalam sebuah tulisan diPsychology Today: Make-Up Sex Hurts: Why and How to Avoid it.

Dalam tulisannya Meyers berpendapat:

Dalam sebuah hubungan, dua insan dapat melakukan hubungan intim setelah perselisihan lantaran kedekatan mereka. Namun, pertengkaran tersebut bukanlah merupakan kepercayaan dan motivasi untuk melakukan hubungan seks.

Yang benar adalah, bahwa sebagian besar hubungan intim dapat dilakukan dari perasaan dan pernyataan emosi negatif yang sangat kental dalam sebuah perdebatan diantara argumentasi yang panas. Karena masing-masing individual akan merasakan sakitnya perasaan negatif dari  kondisi yang ada, sehingga mereka sangat ingin untuk menggantinya atau melompat keluar dari kondisi tersebut dengan cara melampiaskannya dalam bentuk berhubungan intim. Jadi, tidak ada bedanya dengan kecanduan narkoba.

Masih menurut penulis, pasangan yang memiliki keinginan untuk berhubungan intim pasti melakukannya sebagai obat (bantuan). Meyers juga mengatakan, seks dapat menciptakan ilusi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dengan pasangan. Padahal kecenderungan untuk merasa tidak puas dalam melakukan hubungan intim di kondisi itu sangatlah besar.

Jadi, andaikan Anda dan pasangan tengah menemukan masalah yang sedang diselesaikan namun ingin melakukan hubungan seks, lebih baik dipikirkan kembali dan meminta pasangan Anda untuk mengentikannya dan melakukannya nanti setelah tingkat emosi sudah reda.

Tidak semua orang setuju dengan apa yang dituliskan Meyers tentang melakukan hubungan seks ditengah masalah yang terjadi dengan pasangan. Ada yang mencontohkan untuk melakukannya seperti sedang chatting.

"Bicara sebelum hubungan itu dilakukan (melalui chatting), lalu ajak bicara pasangan Anda secara langsung. Anda dapat berimajinasi dengan menutup mata pasangan Anda," tulis Gawker's Caity Weaver.

Sebuah majalah kesehatan yang diterbitkan tahun 2008, Jennifer Berman pernah berbicara dengan tema berhubungan intim yang berbeda dengan apa yang ditulis Meyer.

Ia menulis jika berhubungan seks dalam kondisi tengah bermasalah dengan pasangan tidak hanya normal dan sehat namun dapat menjadi bumbu dalam kehidupan seks Anda.

"Tidak hanya membuat Anda menjadi liar tetapi memungkinkan Anda dapat selalu menjaga keintiman Anda selama masa penyelesaian masalah. Lagipula berhubungan seks adalah hal yang wajar setelah saling beradu argumen (bertengkar)," tulisnya.

Namun ia memperingati, jika hubungan seks yang penuh gairah dan liar tidak hanya dilakukan saat bertengkar dengan pasangan karena hal tersebut merupakan indikasi dari masalah yang lebih besar lagi, 

Namun sejatinya seks saat hubungan Anda tengah bermasalah dengan pasangan bukanlah sebuah solusi untuk menyelesaikan masalah. Alangkah lebih baiknya untuk saling berkomunikasi satu sama lain dengan hati terbuka saat suasana mulai memanas. Bukan hanya sekedar menarik pasangan Anda ke tempat tidur untuk memecahkan setiap masalah.

Bagaimana menurut Anda?