Cawagub Didik: Biarkan Sukhoi Masuk ke RI
Calon Wakil Gubernur DKI Didik J Rachbini menyatakan kecelakaan Sukhoi milik Rusia jangan dijadikan kambing hitam untuk menghalangi masuknya pemasaran Sukhoi ke Indonesia. Peristiwa kecelakaan tidak ada hubungannya dengan niat beberapa perusahaan penerbangan di Indonesia untuk membeli pesawat tersebut.
"Biarkan Sukhoi masuk ke Indonesia sebagai kompetitor. Masalah kecelakaan lakukan penyelidikan," kata Didik di Markas Pemenangan Hidayat-Didik, Jalan Buncit Raya, Jakarta Selatan hari ini.
Menurutnya, dengan masuknya pesawat terbang komersial Sukhoi bisa membuat persaingan usaha penerbangan semakin sehat dan menguntungkan masyarakat, karena perusahaan penerbangan bisa menambah armada pesawat yang otomatis membuka peluang besar bagi warga Jakarta untuk menikmati penerbangan dengan harga murah.
"Jangan mau terjebak dengan monopoli usaha penerbangan. Dulu, saya termasuk salah satu orang yang membantu dikeluarkannya kebijakan pemutusan kartel penerbangan di Indonesia, sehingga rakyat bisa menikmati perjalanan menggunakan pesawat dengan harga murah," ujarnya.
Dituturkannya, pada tahun 1970-1980, harga pesawat sangat mahal, sekitar 450-500 dolar Amerika atau sekitar Rp 5 juta per satu kali perjalanan. Harga mahal tersebut tidak dapat dijangkau oleh warga, karena terjadi monopoli usaha penerbangan.
"Saya yang turut membuat pemutusan kartel penerbangan, sehingga perusahaan penerbangan bebas menentukan harga serendah mungkin. Sukhoi juga akan masuk dalam persaingan ini," ungkapnya.
Terhadap kecelakaan Sukhoi yang menewaskan puluhan penumpang itu, Didik mengharapkan dilakukan penelitian ilmiah, untuk mengetahui apakah kecelakaan karena human error atau kesalahan teknis.
"Saran saya, penyebab kecelakaan ini harus diselidiki secara transparan dan terbuka, sehingga publik dapat mengetahui kebenarannya," tukas Didik.