Enam Calon Tidak Takut Diverifikasi Kekayaan
Enam pasang calon gubernur dan wakil gubernur menyatakan siap harta kekayaannya diverifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Langkah verifikasi harta kekayaan oleh KPK sebagai salah satu langkah menjunjung tinggi transpransi dan kejujuran dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
"Saya siaplah diperiksa harta kekayaannya sama KPK. Lagi pula, saya sudah dua kali menjalani verifikasi KPK. Waktu saya mencalonkan diri sebagai Walikota Solo, dua kali diverifikasi harta kekayaan. Kalau memang jujur ngapain kita takut," kata calon gubernur DKI dengan nomor urut 3, Joko Widodo (Jokowi) ketika dihubungi Beritasatu.com di Solo hari ini.
Jokowi menegaskan tidak melakukan persiapan apa pun untuk menjalani verifikasi harta kekayaan oleh KPK.
"Ya apa adanya saja. Tidak perlu persiapan khusus. Lha memang segitu harta kekayaannya, ngapain ditutup-tutupin," tuturnya.
Diakuinya, seluruh kekayaannya berada di Solo. Dia tidak memiliki harta kekayaan di Jakarta.
Hal senada juga dituturkan juru bicara Tim Sukses Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini, Dedi Supriadi. Dia menegaskan calon gubernur DKI dengan nomor urut 4 ini sudah siap memberikan waktu dan kesempatan bagi tim verifikasi KPK untuk melakukan pemeriksaan terhadap harta kekayaan yang dimilikinya.
"Pak Hidayat dan Pak Didik, sudah siap, anytime KPK melakukan verifikasi, silakan saja. Tidak ada persiapan khusus apa pun," ujarnya.
Dalam berbagai debat publik atau silahturahmi dengan warga, dua calon gubernur DKI dari jalur independen yaitu Hendardji Soepandji dan Faisal Basri serta calon gubernur yang diusung Parta Golkar Alex Noerdin menyatakan siap membantu KPK melakukan verifikasi harta kekayaan.
Calon incumben Fauzi Bowo dengan tegas dirinya siap diperiksa oleh KPK terkait harta kekayaan yang dimilikinya selama ini.
"Silakan saja KPK verifikasi kekayaan saya. Harta kekayaan yang saya miliki saya dapat dengan kerja keras. Jadi saya tidak takut menghadapi KPK," tegas Fauzi.