Evakuasi Korban Sukhoi Selesai, Rusia Bertahan
Tim SAR gabungan tidak akan meneruskan pencarian korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor. Kepala Pengendalian Operasi Tim SAR Gabungan Kolonel (inf) AM Putranto mengatakan keputusan itu diambil berdasarkan laporan dari tim penyisir Kamis (17/5) malam.
"Laporan dari 16 orang tim penyisir terakhir dari Basarnas menyatakan sudah tidak ditemukan lagi apa-apa, dengan demikian evakuasi korban tidak lagi dilanjutkan," kata Putranto yang juga Danrem 061/Suryakencana Bogor di Posko Utama Embrio Ternak Sapi, Cipelang, Bogor.
Namun, lanjut dia, keputusan operasi selanjutnya akan tetap diputuskan oleh Kepala Basarnas.
Saat ini, tidak ada lagi tim evakuasi di tebing lokasi jatuhnya pesawat, tapi di lokasi puncak Gunung Salak 1 masih ditempatkan 37 orang dari Paskhas TNI AU dan para relawan.
Sebanyak 189 tim evakuasi korban yang berasal dari Kopassus, Brimob, Paskhas, Marinir, Basarnas dan relawan lainnya ditarik semua dari Salak 1.
"Tugas mereka untuk menjaga lokasi dari masyarakat yang menerobos hingga ke lokasi kejadian," terang Putranto.
Putranto menambahkan, Kepala Basarnas juga menyetujui keinginan Tim SAR Rusia yang masih penasaran untuk menemukan Flight Data Recorder (FDR) Sukhoi.
Sebanyak sepuluh orang dari Tim SAR Rusia diizinkan kembali ke tebing. Tim SAR gabungan mengizinkan batas waktu pencarian hingga tiga hari.
"Namun itu tentu melihat kondisi mereka juga ketika batas waktu sudah habis apakah bisa diperpanjang lagi atau tidak," ia melanjutkan.
Saat pencarian, mereka akan dikawal oleh enam prajurit Kopassus. Sebelum berangkat ke puncak Salak, satu tim SAR Rusia dan Kopassus diperiksa dulu kondisi medis mereka di Posko Basarnas.
Untuk mengantisipasi wabah penyakit, tali yang dipakai tim evakuasi terpaksa dibakar.
"Rusia mengatakan memiliki tali 400 meter, ya silakan, nanti akan kami fasilitasi juga," tukas Putranto.
Memasuki hari ke-10, sejak insiden Sukhoi, tim SAR gabungan telah mengevakuasi sedikitnya 37 kantong jenazah, lima di antaranya berisikan material pesawat dan properti korban.
Adapun, Voice Data Recorder (VCR) sebagai bagian dari komponen Black Box berhasil ditemukan. Namun, komponen lainnya FDR masih raib di antara puing pesawat.