Foke Raih Smoke Free
South East Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) memberikan apresiasi tinggi terhadap perjuangan Kota Jakarta untuk menjadikan wilayah ibu kota bebas dari asap rokok.
Atas perjuangan dan usaha keras semua pihak di Jakarta dalam melaksanakan Smoke Free Jakarta, SEATCA memberikan penghargaan The Champion People of Right to Health kepada Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo atas usahanya menyatukan seluruh stake holder memerangi asap rokok dan mewujudkan udara bersih di Provinsi DKI Jakarta.
“Atas nama ASEAN, kami sangat bangga atas kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta dalam melawan asap rokok. Smoke Free ini sangat penting untuk menciptakan udara yang bersih dan sehat. Kepemimpinan anda membuktikan pada dunia, perlawanan terhadap asap roko bisa dilakukan,” kata Mary dalam Pemberian Penghargaan Gubernur yang Melindungi Warga dari Asap Rokok di Balaikota DKI, Jakarta hari ini.
Mary menegaskan program Smoke Free sudah menjadi program resmi seluruh pemimpin negara di benua Asia. Dari seluruh pemimpin tersebut, Jakarta telah menunjukkan komitmen tinggi dan upaya yang luar biasa dalam melawan asap rokok dan perokok di Ibu Kota Negara Indonesia.
“Saya berterima kasih karena Anda telah menjadi juara dalam program smoke free di Indonesia. Terima kasih untuk dukungan anda selama ini,” tukasnya.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo berterima kasih atas penghargaan yang diberikan SEATCA kepada dirinya. Fazuzi mengaku sangat prihatin dengan kondisi saat ini, di mana rata-rata keluarga miskin di Jakarta, 22 persen penghasilannya digunakan untuk membeli rokok.
"Saya prihatin, di tengah himpitan masalah sosial ekonomi, konsumsi rokok di kalangan rumah tangga miskin, justru mengalahkan konsumsi nutrisi bagi keluarga terutama anak-anak. Kadang anak-anaknya ditelantarin, konsumsinya juga tidak bergizi. Tapi giliran untuk membeli rokok bisa. Tentu perlu pendekatan khusus dan upaya sosialisasi yang lebih efektif," kata Fauzi
Direktur Koalisi Warga untuk Smoke Free Jakarta, Azas Tigor Nainggolan, mengatakan, pemberian pengargaan ini sebagai contoh bagi pejabat publik lainnya. Menunjukkan, Fauzi Bowo, sejak memimpin Jakarta ini memang telah berkomitmen untuk melindungi warganya dari asap rokok dan hak atas udara bersih.
"Hari ini, gubernur mendapatkan dua penghargaan sekaligus. Yakni dari Koalisi Warga untuk Smoke Free Jakarta dan Jaringan Pengendalian Tembakau di Asia Tenggara, South East Asia Tobacco Control Akiance (SEATCA)," kata Azas.
Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, mengatakan, hasil penelitian pada 2007, diketahui 70 persen perokok di Jakarta dari keluarga miskin. Penghasilan mereka, 22 persennya digunakan untuk membeli rokok. Dengan demikian, kebutuhan membeli rokok bagi keluarga miskin ini adalah rata-rata nomor 1 dari biaya membeli beras yang justru berada di urutan nomor 2.
“Sebagai bentuk pencegahannya, kita jadikan rokok sebagai barang mewah. Harus dijual dengan harga tinggi, sehingga warga miskin atau tidak mampu, sulit menjangkaunya dan urung membeli rokok. Selain itu, tempat penjualan rokok harus dibatasi dan iklan rokok harus dikurangi,” tukasnya.