Hidayat Nur Wahid Ingin Kembalikan Jakarta Seperti Zaman Fatahillah
Calon gubernur DKI Jakarta Hidayat Nur Wahid mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengembalikan misi sejarah ibu kota negara itu seperti saat dibebaskan Fatahillah dari penjajahan Belanda.
"Visi pembangunan 'Jayakarta' kini mesti dilengkapi dengan konsep kota yang aman, sejahtera, dan bermartabat," katanya melalui pusat media Relawan Hidayat di Jakarta, hari ini.
Hidayat menjelaskan bahwa dalam dialog dan silaturahmi dengan kalangan habib, ulama dan tokoh masyarakat, dirinya menyampaikan visi dan misi jika terpilih menjadi gubernur mendatang.
Visi dan misi itu disampaikan saat calon gubernur yang diusung PKS itu diundang dalam silaturahmi di rumah Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, kawasan Pejaten Residence Kav. 12-A, Jakarta.
Mensos saat membuka silaturahim dengan para ulama, habib dan tokoh masyarakat Jakarta menjelaskan, biasanya dalam tiap kunjungan ke daerah diisi dengan berdialog dengan tokoh lokal.
Pada kesempatan kali ini khusus membahas masalah sosial yang aktual di ibu kota.
Di antara lebih kurang 100 hadirin tampak A. Bagir Mulachela (Jamiat Khair), Zein bin Umar bin Smith (Rabithah Alawiyah), Thoriq Basalamah (Masjid Said Naum), Umar Husin (Al Irsyad), Habib Abdurrahman Alatas (Tebet), Habib Ismet Abdullah (Kemang), KH Muslih Abd Karim (Baitul Qur'an), Abdullah Baharmus (Jam'iyah Rahmah) dan Habib Rizieq Shihab (Ketua Umum FPI).
Suasana silaturahim bertambah meriah saat Hidayat Nur Wahid datang.
Habib Rizieq yang didaulat memberi sambutan segera menyatakan dukungan kepada Cagub DKI nomor 4 itu.
"Sekarang kita punya kesempatan untuk mendengarkan langsung kebijakan yang akan diambil Cagub Hidayat. 'Track record'-nya selaku Ketua MPR sudah kita ketahui. Kita berharap ibu kota Jakarta dipimpin gubernur yang amanah dan tegas menegakkan hukum," kata Rizieq.
Hidayat yang berbaju batik oranye menerima segala masukan seputar penataan lingkungan DKI yang amburadul.
Selain itu, juga masalah kemiskinan dan pengangguran, serta ancaman moral-budaya, termasuk isu panas konser Lady Gaga.
Sementara itu, Mensos Salim Segaf Al Jufri menyambut hangat kedatangan para habaib, ulama dan tokoh masyarakat di kediamannya.
"Hal ini menandakan bahwa para tokoh senior dan agamawan masih peduli dengan kondisi masyarakat saat ini. Tujuan berdirinya NKRI kan memang untuk melindungi Tanah Air, mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum," katanya.
"Perlindungan bukan hanya bersifat fisik dan material, namun juga moral dan spiritual," kata Mensos.