Perempuan Berperan Besar Dalam Pertumbuhan Ekonomi
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Gumelar mengatakan, peran perempuan dalam meningkatkan ekonomi sangat besar bila diberikan kesempatan menjadi pengusaha usaha kecil dan menengah (UKM).
Peluang perempuan untuk dapat menjadi UKM sangat besar asalkan upaya itu didukung oleh sektor perbankan dengan menyalurkan kreditnya kepada para perempuan, kata Linda dalam sambutan pada pelaksanaan program Corporate Responsibility (CR) "BII Berbagi" untuk pemberdayaan wanita melalui micro financing di Jonggol, Jawa Barat, kemarin.
Linda Gumelar mengatakan, perbankan harus berperan lebih aktif menyalurkan kreditnya kepada kaum perempuan dalam upaya membantu pemerintah mengurangi kemiskinan.
Karena perbankan merupakan mitra pemerintah, maka harus dapat menyalurkan kredit kepada masyarakat luas khususnya kaum wanita untuk mendorong koperasi dan usaha kecil dan menengah (UKM) dapat tumbuh lebih baik, ucapnya.
Ia mengatakan, Indonesia saat mengalami krisis ekonomi pada 1998 berhasil mengatasi karena aktifnya kaum perempuan dalam melakukan peran ganda baik sebagai ibu rumah tangga dan pengusaha kecil.
"Kami yakin peran perempuan untuk memicu ekonomi nasional akan tumbuh lebih tinggi cukup besar, karena kaum perempuan lebih hati-hati dalam mengelola keuangan, " ujarnya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menambahkan, perempuan merupakan kelompok pengusaha yang lebih aktif dan mampu memberikan lapangan kerja kepada masyarakat luas.
Karena itu, peran PT Bank Internasional Indoneswia (BII) Tbk bersama Maybank Foundation memberikan kredit kepada pengusaha perempuan akan sangat membantu yang mendorong meningkatnya pendapatan mereka, katanya.
Menurut dia, perempuan sebelumnya tidak pernah diberikan peran melakukan kegiatan usaha yang lebih besar, namun dengan adanya akses dari perbankan maka aktifitasnya akan makin terbuka lebar.
"Kami yakin kaum perempuan apabila diberikan kesempatan akan dapat disejajarkan dengan kaum laki-laki, sehingga pembangunan bangsa ini akan cepat terrwujud," katanya.
Tulang punggung Sementara itu, Deputi Kementerian Koperasi dan UKM bidang pembiayaan, Meliadi Sembiring mengatakan, akses keuangan merupakan tulang punggung bagi kegiatan UKM.
Untuk dapat mengakses, maka perbankan harus dapat memberikan kredit dan mampu melakukan kegiatan sosialnya lebih besar lagi, ucap Meliadi Sembiring.
Apalagi, menurut dia, jumlah UKM di Indonesia sangat besar mencapai 55 juta unit, sedangkan koperasi 188 ribu unit yang merupakan tantangan bagi perbankan untuk dapat menjangkaunya.
Komisaris Independen PT BII, Umar Juoro mengatakan, Maybank Foundation dan PT BII telah mempersiapkan dana Rp1 miliar untuk tiga daerah di Indonesia.
Ketiga daerah itu, Jonggol di Jawa Barat dan Sragen di Jawa Tengah serta Kulonprogo di Yogyakarta.
Dari tiga daerah itu, BII mengharapkan akan dapat menyalurkan fasilitas micro financing kepada 1.250 perempuan, tuturnya yang juga menjabat anggota Dewan Maybank Foundation.
Umar Juoro mengatakan, Maybank Foundation pada tahun depan akan dapat meningkatkan penyaluran kredit lebih besar dibanding tahun ini.
"Kami akan meningkatkan penyaluran kredit di luar pulau jawa," ujarnya.
Direktur Utama PT BII Tbk, Dato' Khairussaleh bin Ramli mengatakan, penyaluran kredit kepada kaum perempuan itu dilakukan melalui Yayasan Mitra Dhuafa (Yamida), sedangkan kepada koperasi melalui Koperasi Mitra Dhuafa (Komida).
Selain itu, kaum perempuan itu juga akan mendapat pendidikan mengenai akuntasi dasar kepada para penerima manfaat tersebut, katanya.
Ditanya mengenai penyaluran kredit kepada perempuan, menurut dia, pemberian pinjaman itusdilakukan karena prihatin bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia telah mencapai 32,53 juta jiwa.
Dari total jumlah tersebut sebanyak 70 persen pada umumnya adalah perempuan, ucapnya.