HNW Kunjungi Nelayan Muara Angke

Kamis, Mei 03, 2012 0 Comments



Pasangan cagub dan cawagub asal PKS Hidayat Nur Wahid dan Didik Rachbini.
Pasangan cagub dan cawagub asal PKS Hidayat Nur Wahid dan Didik Rachbini. (sumber: Suara Pembaruan)
Kandidat Gubernur DKI Jakarta Hidayat Nur Wahid menilai, perkampungan nelayan Muara Angke bisa menjadi kawasan bernilai ekonomis, dengan menjadikan daerah tersebut sebagai kawasan pariwisata lingkungan. 

Sayangnya hingga kini, kawasan tersebut tertutup. Karena pengelolaan yang tidak tepat dan akibat pencemaran lingkungan. Hal itu dikatakan Hidayat ketika mengunjungi kampung nelayan di Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis (3/5). 

"Pengelolaannya seharusnya dapat mencontoh seperti kampung nelayan di Belanda dan Thailand. Bahkan kampung nelayan di Muara Angke ini punya nilai lebih karena memiliki hutan mangrove dan taman margasatwa," kata Hidayat.

Dia mencontohkan, pencemaran lingkungan yang parah terjadi di Muara Angke itu seperti penumpukan sampah. Mantan Ketua MPR ini menjelaskan, setiap hari kampung nelayan mendapat limpahan 1.400 meter kubik sampah, namun hanya 40 meter kubik saja yang dapat diambil oleh Suku Dinas Kebersihan DKI, sisanya terbiarkan. Sampah rumah tangga kebanyakan berasal dari wilayah selatan Jakarta yang dibawa Sungai Ciliwung, sedangkan limbah industri dari Kali Angke.

"Masalah ini harus segera dibenahi, agar menghadirkan kesehatan bagi warga kampung nelayan, dan kawasan ini dapat dimaksimalkan sebagai wisata lingkungan sehingga bermanfaat secara ekonomis bagi warganya," ujar Hidayat.

Dengan teratasinya sampah di kawasan ini, ia melanjutkan, anak-anak warga kampung nelayan bisa bemain dan belajar dengan layak. "Karena selama ini tempat bermain anak-anak berada di atas tumpukan sampah. Ini sangat memprihatinkan bagi kesehatan generasi kita," cetusnya.

Pengelolaan sampah yang tepat di kampung nelayan ini akan berdampak pula terhadap kehadiran Taman Suaka Margasatwa Muara Angke (SMMA) yang sudah ada di Muara Angke. Luas keseluruhan suaka ini 170,6 hektare, yang terbagi atas suaka margasatwa, hutan lindung dan Taman Wisata Alam Angke-Kapuk. Sementara SMMA sendiri luasnya hanya 25 hektare.

"Kawasan hutan bakau seluas 25,02 hektare dihuni tak kurang dari 90 spesies burung. Pada tahun 2003, Birdlife International, organisasi pelestari burung, memasukkan kawasan Muara Angke sebagai daerah penting yang harus dilindungi. Bisa dibayangkan, bagaimana dampak ekonomi dan lingkungan yang dihadirkan jika wisata lingkungan di kampung nelayan ini benar-benar dapat dimaksimalkan," ujarnya.

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.