Nachrowi: Saya Bukan Kutu Loncat
Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Nachrowi Ramli menegaskan koperasi sudah mendarah daging di dalam hidupnya. Bahkan, tanggal lahirnya saja merupakan hari koperasi. Ini membuktikan aktifnya dia sebagai tokoh koperasi di Jakarta tidak dapat dikaitkan dengan pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) DKI Jakarta 2012. Dia menegaskan bahwa dirinya bukan kutu loncat yang selalu memanfaatkan situasi untuk keuntungan semata.
"Saya sampaikan ini kepada kalian semua. Jangan dikiranya saya kutu loncat. Gara-gara mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur, saya masuk koperasi. Bukan, sifat saya bukan seperti itu," tegasnya dalam acara Deklarasi Forum Penggiat Koperasi Jakarta (FPKJ) Mendukung Foke-Nara di Warung Daun, Cikini, Kamis (3/5).
Dia menuturkan, mungkin banyak orang yang bertanya darimana jalannya seorang jenderal TNI AD mengurusi keberadaan koperasi di Jakarta. "Saya tegaskan sekali lagi, koperasi sudah mendarah daging bagi saya. Waktu saya masih di Akabri, saya sering membantu koperasi Taruna Akabri dari tahun 1969 hingga 1973. Bahkan ketika menjadi perwira TNI AD, saya menjadi pengurus koperasi, tugas di Mesir menjadi Ketua Koperasi di negara tersebut, saat bertugas di Lembaga Sandi Indonesia, saya juga menjabat sebagai Ketua Koperasi," ungkapnya.
Bukti lainnya, tambah Nara, dirinya juga telah mengikuti lima sekolah terkait koperasi. Mulai dari dasar hingga tingkat ahli dalam ilmu perkoperasian.
Nara bersyukur Pemprov DKI Jakarta mendukung prinsipnya untuk memajukan koperasi dan menyejahterakan pengurus dan anggota koperasi. Sejak dia menjabat sebagai Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Wilayah Jakarta, Fauzi Bowo sebagai Gubernur DKI selalu memberikan bantuan dana untuk peningkatan peranan koperasi di Jakarta. Setiap tahun, setidaknya minimal Rp2 miliar selalu dianggarkan dalam APBD DKI untuk membantu kemajuan koperasi.
"Kita gunakan anggaran tersebut untuk mencerdaskan anggota koperasi. Sebelumnya koperasi seperti terlupakan, tetapi sejak Fauzi memimpin, koperasi terus dibina oleh Pemprov DKI. Karena itu saya yakin, bersama Fauzi Bowo, kami berdua mampu peranan koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan warga," tuturnya.
Nachrowi meyakini koperasi adalah gerakan ekonomi kerakyatan yang mampu bertahan dari goncanan apa pun dari perkembangan ekonomi global. Terbukti saat tahun 1998 terjadi krisis ekonomi, Jakarta tetap bertahan karena survive sehingga tidak lebih dari 3 tahun, ekonomi Jakarta mampu kembali Berjaya.
"Mari kita jadikan Jakarta sebagai barometer, model koperasi di seluruh wilayah Indonesia yang mampu bersaing di dunia internasional," ungkapnya.