Hormon Cinta Merangsang Fungsi Otak pada Anak Autis
Oksitosin alias hormon cinta ternyata meningkatkan aktivitas otak pada anak penderita autis, seperti melihat, mendengarkan dan memahami sesuatu saat berkomunikasi dengan orang lain.
Hal ini terungkap dalam kesimpulan awal dari studi soal autisme pada anak berusia tujuh hingga delapan belas tahun yang dipimpin oleh Ilanit Gordon dan Kevin Pelphrey, asisten profesor jurusan psikiatri anak dan psikologi Sekolah Kedokteran Yale.
Dalam studi tersebut, Gordon memberikan satu dosis oksitosin dalam tabung kecil untuk disemprotkan ke hidung. Juga menggunakan brain imaging yang akan memberikan resonansi magnetik otak untuk mengamati efek dari oksitosin ke otak.
Studi terdahulu oleh Yale mengungkapkan ketidakmampuan mengeluarkan oksitosin dan merasakan empati berkaitan dengan sociopati, psikopati, narsime dan manipulasi secara umum.
"Hasil temuan ini dapat dijadikan masukan penting untuk mengambil langkah awal yang lebih efektif dalam menangani autisme, yakni dengan menggabungkan langkah-langkah secara klinis dan pemberian oksitosin," katanya.
Penanganan masalah autisme tidaklah mudah. Selain butuh kesabaran yang akan menguras emosi keluarga, juga dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk menyembuhkan penderita autis.